Network
GALAMEDIA - Kabar mengejutkan datang dari Lampung. Sebanyak 25 aparatur sipil negara (ASN) di sana diduga menerima bansos senilai Rp 300.000 dan kini terancam sanksi berupa pemotongan gaji.
Hal itu diungkapkan antan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu melalui akun Twitter @msaid_disu.
Ia mengatakan, pemotongan gaji adalah bentuk upaya mengembalikan dana bansos sesuai dengan yang diterima para ASN tersebut.
Baca Juga: 5 Film 18+ Indonesia yang Bikin Kamu Ketagihan dengan Rating Tinggi
"Karena dananya ada, maka seluruh ASN penerima bansos harus mengembalikan dengan cara potong gaji mereka secara bertahap," ujarnya dilansir Galamedia pada Rabu, 24 November 2021.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Lampung sendiri saat ini kabarnya masih melakukan penyelidikan terkait 25 ASN yang diduga menerima bansos. Pemprov Lampung menyebut ada beberapa faktor yang akan diselidiki.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, polemik para ASN menerima dana bansos baru diketahui pihaknya baru-baru ini.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG HARI INI Live Streaming Indonesia Open 2021: The Daddies vs Sang Juara Indonesia Masters
Namun Fahrizal menegaskan pihaknya belum menentukan sanksi apa yang akan diberikan kepada 25 ASN yang menerima bansos.
Pasalnya belum ada peraturan terkait sanksi yang diberikan pada ASN penerima bansos.
Meski begitu, Fahrizal memastikan mereka harus mengembalikan uang yang memang bukan haknya.
Baca Juga: Dilabeli Tak Kompeten Berbahasa Arab hingga Pakai Jasa Penerjemah, Christ ke Menag Yaqut: Nanti Ketemu Bingung
ASN dapat dikenai sanksi displin terkait penerimaan bansos yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Aksi 25 ASN tersebut merugikan banyak pihak, terutama masyarakat yang membutuhkan bansos.***
