MENGEJUTKAN! Erick Thohir Akui Ada Jual Beli Jabatan Direksi BUMN, Gus Umar: Kenapa Tidak Lapor KPK?

- 25 November 2021, 14:33 WIB
Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Instagram @umarhasibuan75/

GALAMEDIA - Belum lama ini Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar turut menyoroti perihal pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam pernyataannya, Erick Thohir menyampaikan isu terkait praktik jual beli jabatan direksi di BUMN yang mencapai Rp 25 miliar.

Menanggapi hal tersebut, melalui akun Twitter pribadinya @UmarHasibuan75, Gus Umar  mempertayakan maksud pernyataan Erick Thohir tersebut.

Baca Juga: Viral Video Ceramah yang Diduga Habib Bahar bin Smith, Permadi: Teriak-teriak Kayak Demit Tapi Dekorasi Balon

Tak hanya itu, dirinya juga menanyakan alasan Erick Thohir yang tidak melapor ke KPK.

"Entah apa maksud erik bicara ini. Kalau dia tahu knp gak lapor @KPK_RI ?" katanya yang dilansir Galamedia dari akun Twitter @UmarHasibuan75 pada Kamis, 25 November 2021.

Dalam unggahan yang sama, Gus Umar menyindir jabatan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN yang dinilainya mencari sensasi.

"Klu jd menteri sekedar cari sensasi mending Nikita mirzani saja yg jd menteri BUMN pak," jelasnya.

Baca Juga: Badan Jalan Raya Moch Toha Dayeuhkolot Menjadi TPS Sementara Akibat Minimnya Lahan

Sebelumnya, Erick Thohir memberikan pernyataan mengejutkan dengan mengatakan bahwa posisi di dewan direksi dan komisaris perusahaan BUMN diperjualbelikan dengan harga fantastis.

Ia mengungkap jabatan tersebut bisa dibeli dengan harga mencapai Rp 25 miliar untuk jabatan direktur utama.

Erick menyebut bahwa transaksi terlarang tersebut, terjadi sebelum dia menjabat di Kementerian BUMN.

Kendati demikian, Erick enggan membeberkan nama perusahaan maupun identitas petinggi BUMN hasil jual beli tersebut.

Baca Juga: Baru Bebas, Habib Bahar Ngamuk Akan Habisi Pengkhiatan HRS: Saya Bakal Cari Satu per Satu

Pernyataan Erick tersebut sekaligus menjadi bantahan terhadap tuduhan bahwa ia memanfaatkan jabatan untuk mengeruk untung dari bisnis Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Erick menegaskan, jika  mencari keuntungan adalah motif pengabdiannya, maka transaksi jual beli jabatan dewan direksi dan komisaris BUMN menjadi peluang besar baginya selaku menteri yang membawahi seluruh badan usaha milik negara.

Ia juga membeberkan paling gampang mencari uang di BUMN, yakni dengan memindah-mindahkan jabatan untuk yang setorannya paling banyak untuk jabatan Direktur Utama BUMN.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x