PTM Terbatas Harus Diikuti Pengawasan di Dalam dan di Luar Sekolah

- 25 November 2021, 19:40 WIB
Salah satu Sekolah dasar (SD) di Kota Bandung yang menerapkan protokol kesehatan pada penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Salah satu Sekolah dasar (SD) di Kota Bandung yang menerapkan protokol kesehatan pada penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. /Hj. Ati Suprihatin/

GALAMEDIA - Kota Bandung beserta 12 daerah lain di Jawa Barat, sejak 16 November hingga 29 November mendatang, melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.

Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 62 tahun 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung boleh mengizinkan pelaksanan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Selain Kota Bandung, daerah lain yang melaksanakan PPKM Level 2 adalah, Kota Sukabumi, Kota Bekasi, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kota Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Subang.

Dalam Inmendagri No. 60/2021 disebutkan PTM terbatas dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50%, kecuali bagi SDLB, MILB, SMPLB, SMALB, dan MALB maksimal 62% sampai 100% dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas. Untuk PAUD maksimal 33% dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.

Baca Juga: HARI IKAN NASIONAL: Atalia Apresiasi Seblak dan Ranginang Ikan Produk UMKM

Dilaksanakannya PTM terbatas harus disertai dengan pengawasan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, terutama di SD dan PAUD. Pengawasan bukan hanya kepada siswa tetapi juga kepada orang tua atau keluarga yang mengantar siswa.

Mengapa? Karena rata-rata siswa SD dan PAUD masih diantar oleh orang tua atau anggota keluarga yang lain. Bahkan di beberapa sekolah, orang tua siswa membawa adik dari siswa saat mengantar.

Rata-rata di SD baik negeri maupun swasta, kerumunan orang tua siswa terlihat di depan sekolah. Mereka tidak menjaga jarak dan tidak semuanya menggunakan masker.

Di beberapa sekolah, orang tua siswa berbaur dengan penjual jajanan di depan sekolah. Terkadang pedagang sayuran yang sengaja mangkal di depan sekolah yang menjadi langganan para orang tua siswa. Kondisi tersebut menyebabkan risiko penularan semakin besar.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x