Ali Mochtar Ngabalin: Perbedaan Agama, Suku, dan Status Sosial Bukan Alasan Terjadinya Perpecahan

- 26 November 2021, 15:55 WIB
Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Mochtar Ngabalin. /Instagram/@dr.alimochtar

 

GALAMEDIA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengusung Kabupaten Fakfak di Papua Barat menjadi percontohan untuk penerapan moderasi beragama.

“Fakfak punya motto (semboyan) ‘satu tungku tiga batu’ yang melambangkan perbedaan agama yang melebur jadi satu. Di Fakfak, tiga agama hidup saling berdampingan dan rukun,” kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 November 2021.

Tiga agama yang dimaksud adalah Islam, Kristen Protestan, dan Katolik. Ngabalin menjelaskan, “satu tungku tiga batu” melambangkan tiga agama yang sama kuat dan menjadi kesatuan yang seimbang untuk menopang kehidupan dalam keluarga.

Tidak hanya itu saja, kata Ngabalin, semboyan tersebut dimaknai dengan saling menghormati dan menghargai atas perbedaan suku, agama, dan status sosial.

“Nilai kearifan lokal ini masih terwariskan dan terawat dengan baik dari satu generasi ke generasi berikutnya,” kata Ngabalin.

Baca Juga: Keinginan PSSI Pulangkan Eks Kiper Juventus Ditolak Mentah-mentah, Sang Ayah: Apa Sih Penghargaannya di INA?

Karena keberhasilan menghormati keragaman itu, menurut Ngabalin, Fakfak layak untuk jadi percontohan bagaimana membangun kerukunan di tengah keragaman etnis dan agama.

Terlebih, moderasi beragama tidak cukup hanya diajarkan dalam teori, namun juga perlu contoh nyata.

“Fakfak bisa menjadi bukti bahwa ketika nilai kearifan terus dijaga, maka mampu menangkal segala potensi perpecahan,” katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x