BMKG: Desember 2021- Februari 2022 Bakal Hadapi Potensi Bencana Banjir, Banjir Bandang Hingga Longsor

- 26 November 2021, 18:32 WIB
Ilustrasi. Banjir bandang menerjang Kampung Kincir Papandayan RT 04/RW 05 Desa Neglawangi Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung pada Sabtu 6 November 2021 siang sekira pukul 14.00 WIB.
Ilustrasi. Banjir bandang menerjang Kampung Kincir Papandayan RT 04/RW 05 Desa Neglawangi Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung pada Sabtu 6 November 2021 siang sekira pukul 14.00 WIB. /Tangkapan layar video/

 

GALAMEDIA - Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Fachri Radjab mengatakan tantangan masyarakat Indonesia menghadapi potensi bencana di tengah situasi pandemi COVID-19 akan semakin besar.

Fachri mengatakan diperlukan langkah yang lebih cermat dalam penanganan masyarakat yang terdampak bencana, sehingga harus ditampung ke tempat pengungsian.

“Misalnya, ketika harus ke pengungsian, di situ harus dikondisikan para pengungsi menerapkan protokol kesehatan. Kalau ada evakuasi, penyelamatan, tantangannya juga akan lebih besar,” ujar Fachri dalam Dialog Produktif Kabar Jumat Siaga Bencana Ketika Pandemi yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat, 26 November 2021.

Fachri mengatakan 98 persen potensi bencana hidrometeorologi terjadi di Indonesia, dan akan terjadi sepanjang tahun.

Baca Juga: Bau dan Pencemaran Sungai Dikeluhkan Warga Sukoharjo, Dedi Mulyadi Turun Tangan: KLHK Harus Bertindak Serius

Di musim hujan pada Desember 2021 hingga Januari dan Februari 2022, masyarakat akan menghadapi potensi bencana banjir, banjir bandang, hingga longsor.

Kemudian di peralihan musim dapat terjadi hujan lebat dalam durasi singkat, angin kencang, puting beliung hingga hujan es.

Sedangkan pada musim kemarau di bulan Juni hingga September 2022, bencana yang akan sering terjadi, yakni kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan.

Sementara pada saat ini, kata Fachri, sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Ditambah dengan adanya fenomena La Nina, yang mengakibatkan intensitas curah hujan meningkat 20-70 persen dari normalnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x