Network
GALAMEDIA - Varian Covid Botswana atau Omicron sejauh ini digambarkan para ahli sebagai strain atau galur terburuk yang pernah ada.
Salah satu alasannya Omicron memiliki semua mutasi mengkhawatirkan dari versi virus sebelumnya.
Ditambah faktor lainnya yang dapat membuat varian ini menjadi yang paling menular dan kebal vaksin.
Baca Juga: Tegas! Ketua MUI Tanggapi Rencana Reuni 212: Masalah yang Sudah Selesai di Masa Lalu Tak Usah Diungkit-ungkit
Dikutip Galamedia dari DailyMail, akhir pekan ini, sebagai bagian dari mutasi Delta, strain super ini sangat menular sehingga memiliki kemungkinan menjadi varian dominan di dunia dalam beberapa bulan mendatang.
Varian baru ini juga mencakup mutasi dengan kekebalan vaksin seperti yang terlihat pada Beta, varian yang muncul di Afrika Selatan dan sejauh ini dianggap paling kuat dalam menembus sistem kekebalan.
Total, galur super Omicron memiliki 32 mutasi protein, lebih banyak dari varian sebelumnya atau dua kali lipat Delta.
Baca Juga: Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Bandung, Senin29 November 2021
Dua mutasi unik protein Omicron pada bagian berbentuk durinya juga membantu virus membuka pintu ke dalam sel manusia.
Semua tanda yang menjadi peringatan di atas menunjukkan Omicron dapat menjadi varian dominan di dunia.
Meski demikian para ilmuwan memperingatkan mereka belum mengonfirmasi efek mutasinya di laboratorium.
Baca Juga: Ameer Azzikra Meninggal Dunia, Alvin Faiz: InsyaAllah Berkumpul di Surga Bersama Abi
Sejauh ini varian Afrika Selatan memiliki tingkat kekebalan alami yang sangat tinggi dan menyebar dengan mudah.
Dikatakan sejumlah ahli di Inggris, untuk alasan tersebut Omicron dapat menginfeksi mantan pasien Covid dengan mudah.
Lalu seperti apa sesungguhnya Omicron? Berikut tujuh faktanya untuk saat ini:
1. Apa yang membuat Omicron meresahkan?
Para ahli mengatakan Omicron adalah varian terburuk yang pernah mereka lihat dan mereka dibuat khawatir dengan jumlah mutasi yang dibawanya.
Varian yang dinamai Omicron oleh Organisasi Kesehatan Dunia ini memiliki 32 mutasi pada “duri protein”-nya.
Jumlah ini tercatat yang paling banyak dan dua kali lebih banyak dari strain Delta yang dominan saat ini.
Para ahli khawatir perubahan bisa membuat vaksin 40 persen kurang efektif. Ini karena ada begitu banyak perubahan pada duri protein B.1.1.529.
Baca Juga: PERSIB KALAH LAGI, Sesumbar Kudeta Bhayangkara FC Gagal Terwujud, Posisinya Direbut Arema FC
Vaksin saat ini memicu tubuh mengenali versi duri protein dari versi virus yang lama.
