"Saya jawab, 'Ya, mungkin saja saya sering dibohongi dan sering dikhianati, tapi yang penting jangan sampai Prabowo berkhianat dan jangan sampai bohong'," sambungnya.
Prabowo menceritakan Abah Ishak yang tinggal di Tarikolot, merupakan salah guru silat aliran Cimande. Prabowo mengenalnya saat Abah sudah sepuh, berusia lebih dari 60 tahun.
Seperti sebuah film, Abah Ishak tidak menerima semua murid yang mau belajar. Pun orang-orang yang diterima sebagai muridnya harus mulai dari mengabdi dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar, seperti ambil air, cocok tanam, dan sebagainya.
"Demikian beliau itu. Mengajar pencak silat tradisional. Ilmu-ilmu diberikan sedikit demi sedikit. Sering latihan malam hari. Mungkin ini kebiasaan dari ratusan tahun karena pada saat itu, waktu zaman penjajah, pencak silat dilarang, dianggap nanti akan memperkuat mereka-mereka yang berontak melawan Belanda," tandas Prabowo.***