Pertama Kali Dirilis, Ini Gambar 32 Mutasi Omicron yang Memicu Ketakutan Para Ilmuwan

- 3 Desember 2021, 13:12 WIB
Omicron//Olah foto grafis DailyMail
Omicron//Olah foto grafis DailyMail /

GALAMEDIA - Inggris merilis gambar pertama virus Omicron yang memicu ketakutan di antara para ilmuwan hingga mendorong para menteri di Eropa untuk mempercepat peluncuran vaksin booster.

Grafik tadi merinci 32 mutasi “duri protein” super-mutan varian Omicron baru yang dikhawatirkan para ahli menjadikannya galur yang paling menular dan tahan vaksin.

Grafik yang dirilis tim pemantau varian teratas Inggris itu juga mengungkapkan bagaimana mutasi membuat Omicron jauh lebih berkembang daripada Delta yang mendominasi kasus Covid dunia.

Baca Juga: Rendy Enggan Cerita ke Al Soal Jessica Karena Hal Ini Bocoran Ikatan Cinta 3 Desember 2021

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat 3 Desember 2021, mutasi Omicron hampir lima kali lebih banyak dari perubahan pada varian terakhir.

Omicron dinyatakan WHO masuk dalam kategori 'varian yang menjadi perhatian'  seperti Alpha, Beta dan Delta. Bedanya Omicron dapat memicu peningkatan transmisibilitas dan kekebalan vaksin.

Viral grafik Omicron bersamaan dengan kasus massal di Norwegia di mana 60 orang  tertular Omicron setelah menghadiri pesta jelang Natal di sebuah restoran di Oslo. Kasus ini menjadi yang terbesar di dunia.

Baca Juga: Minta Keadilan, Raffi Ahmad dan Atta Halilintar Kirim Dukungan untuk Selebgram Laura Anna di Sidang Pertamanya

Grafik Omicron yang dirilis Covid Genomics UK Consortium (COG-UK) menunjukkan tiga mutasi yaitu H655Y, N679K, dan P681H, yang terletak di kanan bawah gambar. Mutasi ini dapat membantu lebuh banyak virus  menyelinap ke dalam tubuh dengan mudah.

Pakar Inggris meyakini vaksin yang ada setidaknya 40 persen lebih lemah menghadapi Omicron.

Ini karena vaksin yang ada saat ini dirancang untuk mengenali duri protein  virus asli dari China yang terlihat sangat berbeda dengan Omicron.

Baca Juga: Anies Sudah 2 Kali Absen di Reuni 212, Pengamat: Dia Mulai Menjaga Jarak dari PA 212, Begini Alasannya

Muncul juga laporan kontradiktif tentang apakah Omicron menyebabkan penyakit ringan atau berat serta dampaknya terhadap efektivitas vaksin.

Sejauh ini para ilmuwan belum tahu pasti, setidaknya sampai tiga minggu ke depan sampai  mereka mengisolasi virus di laboratorium dan mengeksposnya pada  darah orang yang sebelumnya terinfeksi atau divaksinasi.

Pejabat kesehatan Afrika Selatan dan Organisasi Kesehatan Dunia mengindikasikan sebagian besar kasus hanya mengakibatkan penyakit ringan dan bersikeras tidak ada bukti bahwa vaksin yang ada kurang efektif.

Baca Juga: Kabupaten Bogor Kini Berstatus PPKM Level 2

Namun kasus di Afrika Selatan meroket hingga  8.561 kasus per hari, melonjak enam kali lipat (571 persen) dibandingkan minggu lalu yang hanya  1.275 kasus.

Rawat inap di Afrika Selatan juga meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu terakhir, dari rata-rata 86 per hari menjadi 184.

Dan sekarang kekhawatiran bahwa Omicron lebih menginfeksi daripada Delta tampaknya mendekati kebenaanr, karena virus menyebar dengan mudah di Afrika Selatan di mana kekebalan alami sekitar 80 persen.

Otoritas kesehatan Israel juga melaporkan Omicron 30 persen lebih menginfeksi daripada strain Delta.

Baca Juga: Jawa Barat Alami Penambahan Kasus Covid-19 Paling Banyak

Grafik COG-UK menunjukkan mutasi  K417N, S477N, Q498R, E484A dan N501Y  yang membantu Omicron menghindari antibodi yang biasanya  melawan virus.

Dan mutasi N501Y yang sebelumnya terlihat pada Alpha, Beta dan Gamma, juga membantu Omicron mengikat sel-sel tubuh dengan lebih mudah. Ini memungkinkan virus  masuk ke dalam tubuh dan bereplikasi lebih efisien.

Selain itu ada 26 mutasi pada duri protein Omicron yang tak pernah terlihat pada varian sebelumnya dan para ilmuwan masih menyelidiki apakah mutasi ini berdampak pada kecepatan sebaran.

Baca Juga: Rendi Jhon Ulang Tahun, Pamer Potret Mesra Bareng Glenca Chysara: Happy Mind, Happy Life

Tingkat mutasi duri protein Omicron inilah yang memicu kekhawatiran varian ini  dapat secara efektif menghindari perlindungan vaksin Covid.

Pasalnya, vaksin saat ini dirancang untuk melatih sistem imun tubuh manusia  mengidentifikasi duri protein virus Covid-19 asli.

Tetapi jika varian Covid ini memiliki duri protein yang cukup berbeda dari yang aslinya, vaksin bisa menjadi kurang efektif karena tubuh tidak  mengenali jenis virus baru sebagai ancaman langsung.

Baca Juga: Info Harga Emas Terbaru di Pegadaian Hari Ini 3 Desember 2021: Antam dan UBS Naik

Apakah Omicron benar-benar   varian yang kebal  vaksin seperti telah lama ditakuti para ilmuwan masih belum jelas.

Diperlukan beberapa minggu bagi para ilmuwan untuk menentukan bagaimana tepatnya Omicron berinteraksi dengan vaksin. Hingga kini masih dilakukan  uji coba dengan sampel virus hidup dan sampel darah yang diambil dari individu yang divaksinasi.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x