GALAMEDIA - Belum lama ini, pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman kembali menuai kontroversi.
Saat itu Dudung memberikan tausyiah di Masjid di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Dispenad, sebelumnya Dudung menyinggung soal keimanan.
"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung.
Kepada jamaah shalat Subuh, menurut Dudung, dampak terlalu dalam mempelajari agama adalah terjadi penyimpangan.
"Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI," katanya.
Baca Juga: Amanda Manopo Is Turning 22 Menggema di Twitter, Penggemar Kirim Ucapan dan Doa
Pernyataan kontroversial Dudung soal agama ini kemudian diklarifikasi oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Tatang Subarna.