GALAMEDIA – Presidential Threshold alias ambang batas pencalonan presiden tengah menjadi sorotan publik hingga tokoh ternama di Tanah Air.
Salah satunya menyoroti Presidential Threshold adalah Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M. Massardi.
Menurut Adhie, dorongan publik agar Presidential Threshold dihapus memiliki alasan kuat.
Baca Juga: Buntut Panjang Kaesang Borong Saham Hampir Rp100 M, Rezim Soeharto Diseret-seret
Selain untuk menciptakan pemimpin berkualitas dan ongkos politik menjadi nol persen (rupiah), juga untuk membumihanguskan kekuasaan oligarki jahat yang berkuasa.
Juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mengurai, Presidential Threshold sebesar 20 persen kursi DPR dan 25 persen suara pemilu nasional saat ini merupakan benteng dari oligarki jahat bahkan korup.
“Preshold 20 persen itu benteng oligarki kekuasaan yang jahat dan korup,” ujarnya pada wartawan Kamis, 16 Desember 2021.
Lebih dari itu, Presidential Threshold malah menjadi tempat berlindung bagi buzzer.