Nasib Petani Bawang Putih Memprihatinkan, Rachmat Gobel: Buntut Kegagalan Menata Importasi

- 30 Desember 2021, 18:52 WIB
Ilustrasi Bawang Putih
Ilustrasi Bawang Putih /Pixabay/ stevepb/

GALAMEDIA - Bawang putih impor tengah membanjiri pasar dalam negeri. Disinyalir menjadi salah satu penyebab anjloknya harga bawang putih petani dalam negeri.

Kondisi petani bawang putih Tanah Air tersebut mengundang keprihatinan Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.

 “Kita harus melindungi petani bawang putih dari banjir impor. Selain itu kita juga harus berpihak pada tujuan kemandirian bawang putih. Untuk itu kita perlu mengaturnya agar tujuan itu tercapai,” tegas Gobel dalam siaran persnya, yang dikutip dari laman dpr.go.id, Kamis 30 Desember 2021.

Baca Juga: Di Hadapan Hakim, Nia Ramadhani Janji Jadi Orang Baik: Saya Juga Hanya Manusia Biasa

 Gobel menjelaskan, Indonesia mengimpor sekitar 500 ribu ton bawang putih per tahun, dan hampir 100 persen berasal dari Tiongkok. Sedangkan produksi bawang putih dari dalam negeri sekitar 90 ribu ton per tahun.

“Berdasarkan data, Indonesia pernah swasembada bawang putih pada tahun 1994. Jadi sebetulnya kita mampu memenuhi kebutuhan kita sendiri,” ungkapnya.

Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan itu.

Baca Juga: Demi Victor Osimhen, Real Madrid Harus Rogoh Kocek 80 Juta Euro

 Hanya saja, menurut Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan itu, seperti yang terjadi pada produk-produk pertanian dan peternakan lainnya, Indonesia selalu gagal menata importasinya.

Padahal kedudukan petani Indonesia lemah karena keterbatasan lahan dan juga karena faktor kemiskinan. Selain itu, posisi tawar petani juga lemah sehingga tidak mendapat perlindungan.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x