Tak Punya Uang Triliunan, Sri Lanka Keukeuh Bayar Utang Luar Negeri dengan Teh demi Kehormatan Bangsa

- 2 Januari 2022, 12:02 WIB
Ilustrasi air teh.
Ilustrasi air teh. /Pixabay/Natalie_Corot/

GALAMEDIA - Tak ingin menumpuk utang, Menteri Perkebunan Sri Lanka, Ramesh Pathirana mengatakan pihaknya akan mulai memasok teh Ceylon ke Teheran, Iran mulai Januari ini sebagai upaya membayar utang negara.

"Kami berharap dapat mengirim teh senilai Rp 73 miliar setiap bulan untuk membayar utang pada Iran dari pembelian minyak yang tertunda sejak empat tahun terakhir," katanya.

Baca Juga: Lebih dari Seratus Peneliti LBM Eijkman Jadi Korban Birokrasi BRIN, Nama Megawati Disorot

Dikutip Galamedia dari DailyMail, beberapa waktu lalu, dengan skema itu pembayaran utang akan memakan waktu lebih dari empat tahun untuk lunas.

Selain menyelamatkan nama baik negara, skema ini diharapkan mampu menyelamatkan mata uang asing yang sangat dibutuhkan Sri Lanka.

Meski demikian, belum ada konfirmasi dari Teheran apakah kesepakatan itu dapat diterima atau tidak.

Baca Juga: Ini Alasan Tri Suaka Serahkan Nabila Maharani ke Polisi Usai Mengisi Acara Undangan Pejabat

Penawaran pembayaran utang dengan teh muncul di tengah inflasi yang mencatatkan rekor 11,1 persen bulan lalu.

Pihak berwenang memperingatkan krisis ekonomi yang memburuk dapat mendorong kebijakan penjatahan makanan lebih lanjut.

Ekonomi Sri Lanka yang bergantung pada pariwisata dihantam pandemi dan pemerintah pun memberlakukan larangan impor untuk menopang cadangan devisa, hingga memicu kekurangan barang-barang penting.

Baca Juga: Kekeyi Tertipu Soal Kabar Rio Ramadhan Meninggal: Kau Masih Membawa Separuh Rasaku

Supermarket selama berbulan-bulan menjatah susu bubuk, gula, lentil, dan kebutuhan pokok lainnya karena bank komersial kehabisan dolar untuk membayar impor.

Di pekan-pekan terakhir 2021, data resmi menunjukkan harga melonjak pada tingkat tercepat sejak Indeks Harga Konsumen Nasional (NCPI) diluncurkan tahun 2015.

Harga pangan pun naik 17 persen dari tahun lalu.

Baca Juga: Dukung Habib Bahar, Rocky Gerung: Dia Berhak Untuk Menghujat, Pikiran Penguasa Harus Ditentang!

Pihak berwenang sejauh ini masih melanjutkan kebijakan penjatahan makanan dan mencari bantuan asing untuk membantu penyediaan bahan pangan yang paling dibutuhkan.

Demikian dikatakan sekretaris kementerian pertanian Udith Jayasinghe kepada wartawan.

“Kita mungkin harus meminjam biji-bijian seperti jagung dari negara sahabat dan memikirkan lebih jauh penjatahan makanan sehingga para ibu dan yang sakit bisa diberi makan,” katanya.

"Yang lain mungkin harus berkorban."

Baca Juga: Unggahan Aneh Ronaldo di Tahun Baru Bikin Haters Histeris: Narsis dan Tak Tahu Malu

Namun beberapa jam setelah pernyataannya, Jayasinghe digantikan oleh pejabat lain.

Kantor Presiden Gotabaya Rajapaksa mengumumkan pemberhentian tanpa mengatakan alasannya dipecat.

Kekurangan pangan di Sri Lanka kian memburuk menyusul larangan pemerintah untuk impor bahan kimia pertanian.

Namun larangan dicabut bulan lalu setelah gagal panen meluas dan muncul protes dari kalangan petani.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x