GALAMEDIA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dinilai telah melakukan standar ganda terhadap ulama.
Soalnya Jenderal Dudung kini lebih merangkul pada kelompok ulama tertentu namun tidak dekat dengan yang lainnya.
Setidaknya hal itu diungkapkan anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha, Minggu, 9 Januari 2022.
Ia menyarankan agar KSAD merangkul semua Ulama termasuk ulama-ulama yang dianggap Radikal.
Ia pun mengingatkan agar Jenderal Dudung tidak melakukan standar ganda terhadap para ulama, semua harus didekati sebagai hubungan baik antara ulama dan umara.
“Hal itu termasuk ulama radikal sehingga ada saling pengertian dalam merawat kebhinekaan dan keutuhan NKRI,” kata Tamliha dikutip ANTARA di Jakarta, Minggu 9 Januari 2022.
Dia menilai menjalin silaturahim dengan semua ulama sangat penting dalam membangun kebersamaan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut dia, bisa saja ulama yang radikal dilakukan upaya pendekatan khusus sebagai bagian dari program deradikalisasi.