Hal itu mendorong terjadinya perpecahan antara kelompok.
"Ada kelompok yang die hard Presiden Jokowi dan kelompok yang mengeritik keras," katanya.
Ia menilai seharusnya seorang pemimpin itu merangkul seluruh golongan hingga melindungi seluruh warga Indonesia.
"Kini seolah-olah ada kelompok yang tidak diapa-apakan walaupun melakukan penghinaan dan sebagainya," katanya.
Sementara itu dalam tulisannya yang dibacakan Refly, Adhie Amar menyatakan, wes wayahe (sudah saatnya) Densi hilang kesaktiannya. Menjadi tidak sakti lagi tidak seperti sebelumnya manusia yang tak tersentuh hukum.
Baca Juga: BRI Liga 1 Bawa Berkah Bagi UMKM Bali, Roda Ekonomi Semakin Bergerak
Kesaktian seseorang bisa ditentukan seberapa besar jasanya. Tidak terkecuali sebagai pendengung atau biasa disebut Buzzer sekalipun.
Semacam kontrak yang disudahi oleh beberapa sebab. Bukan semata kontrak disudahi karena habis masa waktunya, tapi lebih karena efektivitasnya sudah tidak bisa diharapkan.
Atau era sudah berubah sehingga kontrak mesti diputus sepihak. Diputus begitu saja. Maka kesaktiannya putus begitu saja.
Denny Siregar sebelumnya dilaporkan pimpinan Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi Tasikmalaya, Ustaz Ahmad Ruslan Abdul Gani, ke Polresta Tasikmalaya.