Gempa Besar yang Mengguncang Sumur Banten, Ancaman Baru Megathrust Selat Sunda, Berikut Penjelasannya

- 18 Januari 2022, 14:29 WIB
Titik gempa di Banten Selatan.
Titik gempa di Banten Selatan. /Twitter @DaryonoBMKG/



GALAMEDIA - Gempa dengan kekuatan 6,6 Magnitudo yang mengguncang Sumur Banten Jumat 14 Januari 2022 lalu mengungkap ancaman baru yang lebih besar.

Dilansir dari Antara, kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, mengungkapkan gempa yang berpusat di 52 kilometer barat daya Sumur dan 10 kilometer kedalaman sebenarnya terjadi pada wilayah aktivitas kegempaan yang rendah.

Namun aktivitas kegempaan tersebut dapat memicu area sekelilingnya menyimpan potensi gempa yang lebih besar.

Karena gempa Sumur Banten bukanlah ancaman sesungguhnya, segmen megathrust Selat Sunda bisa memicu gempa dengan kekuatan 8,7 Magnitudo.

Baca Juga: Arteria Serang Kajati yang Gunakan Bahasa Sunda di Rapat, Megawati Soekarnoputri Harus Berikan Sanksi

Lalu apa sebenarnya megathrust Selat Sunda itu, dan bagaimana cara untuk mewaspadai jika suatu saat terjadi. Berikut rangkuman galamedia dari berbagai sumber:

Apa Itu Megathrust Selat Sunda ?

Megathrust Selat Sunda merupakan salah satu zona seismic gap yang ada di Indonesia selama ratusan tahun yang lalu dan belum terjadi gempa besar, sehingga patut untuk diwaspadai.

Karena sampai saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan gempa ini akan terjadi, karena sudah ratusan tahun yang terpendam.

Sebab Selat Sunda berada di antara dua lokasi gempa besar yang dapat merusak dan memicu adanya tsunami.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Akui Tak Ada Niatan Berikan Uang Rp210 juta pada Eks Penyidik KPK: Karena Saya...

Yakni gempa pangandaran 7,7 magnitudo tahun 2006, dan gempa Bengkulu 8,5 magnitudo tahun 2007.

Pada catatan Selat Sunda sering mengalami tsunami, misalnya di tahun 1722, 1852, dan 1958 yang disebabkan oleh gempa.

Di tahun 416, 1883, 1928, 2018 karena erupsi Gunung Krakatau dan di tahun 1851, 1883 dan 1889 karena aktivitas longsoran.

Cara Untuk Waspada Gempa Megathrust Selat Sunda

Lebih lanjut Daryono mengungkapkan gempa megathrust Selat Sunda tersebut tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi karena proses alam tidak bisa dihentikan.

Baca Juga: Yurina Terlihat Menyukai Komentar Negatif Terhadap Bahiyyih KEP1ER, Hal Itu Menjadi Perdebatan Penggemar

Namun untuk menanggulangi hal tersebut dilakukan upaya mitigasi nyata misalnya dengan membangun bangunan tahan gempa, perlunya rancangan wilayah yang berbasis risiko gempa.

Seperi menyiapkan jalur evakuasi, memasang rambu evakuasi, berlatih evakuasi secara mandiri, dan upaya BMKG yakni dengan meningkatkan performa peringatan dini tsunami yang cepat dan akurat. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x