Arteria Dahlan Disentil Teman Sendiri Usai Minta Kejati Berbahasa Sunda Saat Rapat Dipecat

- 18 Januari 2022, 14:47 WIB
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin /Foto: Screnshoot IG @tbhasanuddin/
GALAMEDIA - Politisi PDIP Arteria Dahlan tengah menjadi perbincangan publik usai meminta agar Kejaksaan Tinggi dipecat karena menggunakan Bahasa Sunda saat rapat.

Pernyataan Arteria Dahlan itu disampaikannya dalam rapat Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung di Senayan, Senin, 17 Januari 2022 kemarin.

Arteria Dahlan meminta agar Jaksa Agung ST Burhanuddin mencopot oknum kepala Kejati yang menggunakan Bahasa Sunda dalam forum rapat.
 
Baca Juga: Can’t Control Myself Taeyeon SNSD Tembus 2 Juta Viewers Youtube, Netizen: Legend!

"Ada kejati Pak, yang dalam rapat reker itu ngomong pake Bahasa Sunda, ganti Pak itu," ucap Arteria Dahlan.

Meski begitu, ia tak menyebut siapa oknum Kejati yang dimaksud dan dimintanya agar dicopot tersebut.

Dia melanjutkan bahwa tidak semestinya Bahasa Sunda digunakan dalam rapat. "Kami mohon yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," ucapnya.
 
Baca Juga: BCL Pamer Foto Seksi, Warganet: Idaman Para Kaum Adam

Kini ucapan Arteria ini  berbuntut panjang, publik mengkritik sikapnya yang dinilai arogan.

Kritik itu bahkan datang dari temannya sesama kader PDIP, TB Hasanuddin menyusul heboh ucapan Arteria di media sosial.

TB Hasanuddin yang merupakan politisi asal Jawa Barat menyebut bahwa pernyataan Arteria dapat menyakiti orang Sunda.
 
Baca Juga: Layangan Putus Sukses Tembus 15 Juta Kali Dalam Satu Kali Penayangan, Warganet: Harus Ada Season 2 nya!

"Menurut hemat saya berlebihan dan dapat melukai masyarakat Sunda," kata Hasanuddin yang juga menjabat Anggota Komisi I DPR RI itu kepada wartawan Selasa, 18 Januari 2022.

Dia melanjutkan bahwa seorang pejabat dapat diberhentikan atau dipecat manakala melakukan tindakan pidana atau kesalahan yang memalukan.

Dengan demikian kata dia, pernyataan Arteria seolah-olah menggunakan Bahasa Sunda adalah perbuatan jahat hingga haru dipecat.
 
Baca Juga: Tiga Alasan Mengapa Nama Ibu Kota Baru Menjadi Nusantara, Berikut Filosofi dan Sejarahnya

Hasanuddin menegaskan bahwa walaupun perlu ada tindakan, sebaiknya cukup dengan diingatkan saja, tidak sampai dipecat.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x