Respons bernada tidak setuju datang dari akademisi Hendri Satrio. Ia menilai kata Nusantara akan memperkecil pemaknaan istilah itu sendiri.
Padahal Istilah Nusantara secara spesifik merujuk pada Kepulauan Indonesia, bukan pada satu kota saja.
Warganet Indonesia ikut menyampaikan ketikdaksetujuannya terhadap pemilihan nama tersebut.
“Bakal bentrok sama KBBI nih. Kalau gini caranya cicit-cicit gua gak tau kentalnya makna Nusantara dalam sejarah. Lagi pula itu Kabupaten atau udah ada namanya, kagak usah diganti lagi. Puyeng," ujar @dang****uwu.
“Naming the new capital city 'Nusantara' is both fascist and etymologically idiotic," ungkap @amita*** ikut berkomentar.***
Dari berbagai sumber