GALAMEDIA – Nama Nusantara yang telah disepakati oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah untuk ibu kota negara (IKN) yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menuai kritikan.
Penggunaan diksi Nusantara untuk IKN baru dinilai mengkredit sebuah nama Nusantara sendiri yang notabene nya sangat luas serta besar, dari Sabang sampai Merauke.
Baca Juga: Keras! Musisi ini Tebar Ancaman pada Arteria Dahlan, Buntut Ucapan yang Menyinggung Bahasa Sunda
Direkrut Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai bahwa menamai IKN dengan Nusantara terkesan mendegradasi dan menihilkan kesatuan negara yang terdiri dari Sabang sampai Merauke.
Namun, lanjut pengamat politik ini, bila menggunakan Jokowipura pun kurang elok.
Sebab, Indonesia merupakan negara hasil gotong royong, bukan kontribusi perorangan sebagaimana negara lain.
Baca Juga: Ahok Bakal Pimpin Ibu Kota Negara Baru? DPR Beri Bocoran Soal Siapa Kandidat Kepala Otoritas IKN
Meskipun, Proklamator Soekarno pernah mengusulkan nama Jayapura menjadi Soekarnopura.
Terlepas dari hal itu, Dedi mengatakan bila memang menggunakan nama Jokowipura, silahkan saja.
“Tetapi, jika memang Jokowi menginginkan namanya dikenang, silahkan saja menggunakan Ibukota Negara Jokowipura,” ujarnya pada wartawan dilansir Galamedia Selasa, 18 Januari 2022.