Profil Gary Gilmore, Pembunuh Nyentrik di Balik Slogan Nike: Just Do It!

- 20 Januari 2022, 06:45 WIB
Olah foto kolase @BettmannArchive @NIKE DailyMail
Olah foto kolase @BettmannArchive @NIKE DailyMail /

GALAMEDIA - Sebelum kata-katanya menginspirasi slogan raksasa apparel Nike, sosok Gary Gilmore sudah lebih dulu masuk radar aparat Negeri Paman Sam berkat catatan kriminalnya.

Tak itu saja, pemberitaan mengenai pria yang meregang nyawa di hadapan regu tembak di usia 36 tahun itu juga membuat publik ngeri.

Tak seperti kebanyakan tahanan mati yang berupaya menunda eksekusi, Gilmore tak gentar dengan “jadwal kematian”-nya dan dengan dingin meminta eksekusi segera dilaksanakan.

Seperti apa sosoknya yang bagi sebagian dianggap eksentrik tersebut?

Baca Juga: SAH! NU Beri Cap ke Arteria Dahlan Sosok Anti Keragaman: Bu Mega Pecat Arteria!

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu 19 Januari 2022, Gilmore diketahui pertama kali berurusan dengan hukum hingga masuk penjara tak lama setelah kehilangan ayahnya.

Tak lagi memiliki panutan yang juga strongest reminder, Gilmore menambah panjang catatan kriminal sebagai pelaku kejahatan.

Tahun 1964, ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara akibat serangkaian kekerasan termasuk serangan fisik dan perampokan bersenjata.

Baca Juga: Arteria Dahlan Didesak Minta Maaf Pada Masyarakat Sunda, Netizen: Anggota Dewan Belagu Amat Dikit-dikit Pecat!

Berikutnya Gilmore tak ragu menghabisi nyawa korban. Ia seakan tak peduli dengan konsekuensi hukum yang menanti setiap aksinya.

Pada 19 Juli 1976, beberapa bulan saja setelah menghirup udara bebas, Gilmore merampok dan membunuh pekerja stasiun pengisian bahan bakar Max Jensen di Orem, Utah.

Malam berikutnya, ia kembali melakukan pembunuhan. Gilmore mengeksekusi manajer motel Bennie Bushnell dengan tembakan jarak dekat di kepala setelah memerintahkannya berbaring di lantai.

Baca Juga: Novel Baswedan Resmi Jadi ASN Polri, Ini Target yang Harus Dicapai

Gilmore kian memicu kemarahan publik yang mengetahui kedua korban dihabisi meski melakukan semua perintahnya.

Lolos dari jerat hukum untuk pembunuhan pertama, Gilmore dijatuhi hukuman mati pada Oktober 1976 usai menghabisi Bennie Bushnell.

Kasus Gilmore kian menyita perhatian karena turut membelah para politisi.

Ini karena 1976 menandai berakhirnya empat tahun moratorium eksekusi mati di Amerika. Didukung sejumlah tokoh politik, banyak juga yang menentang praktik hukuman mati.

Baca Juga: Mengaku Deddy Corbuzier Hingga Nekat Tipu Mantan Menteri Sofyan Djalil, Ayah Azka: Kelewatan!

Kematian Gilmore di tangan regu tembak menjadi yang pertama dalam sepuluh tahun sejak eksekusi mati terakhir di Amerika atas nama Luis Jose Monge di Colorado pada Juni 1967.

Pembelaan bagi Gilmore datang dari sang ibu Bessie melalui American Civil Liberties Union.

Hasilnya Mahkamah Agung tiga kali menunda eksekusi sebelum finalisasi pada 17 Januari.

Baca Juga: KERAS! Sederet Artis, Komika Hingga News Anchor Sasar Arteria Dahlan: Kita Ini Bhineka Tunggal Ika!

Frustrasi tak juga dieksekusi Gilmore dua kali melakukan percobaan bunuh diri. Tak sendiri, ia melakukannya dengan perempuan yang dicintainya, Nicole Barret.

Bak Romeo and Juliet, keduanya ingin sehidup semati. Berharap tewas overdosis, mereka menenggak obat terlarang di waktu yang sama: Gilmore di sel tahanan, Nicole di flat tempatnya tinggal.

Upaya itu gagal dan saat kematian Gilmore kian pasti, Nicole meminta aparat untuk mengizinkan belahan jiwanya menjemput kematian secara gentle layaknya ‘pria sejati’ tanpa kain penutup mata.

Baca Juga: TERKUAK! Terlahir Sebagai 'Manusia Kontroversi', Berikut 6 Kontroversi Arteria Dahlan dari Tahun ke Tahun

Saat itu regulasi mengharuskan terdakwa duduk terikat pada kursi oak dengan kepala ditutup kain berwarna gelap.

Tak tahan menanti kematian, Gilmore kembali mencoba mengakhiri hidup hanya satu bulan sebelum tanggal eksekusi mati pada 18 Januari 1977.

Gilmore menyebut pejabat hukum Robert Bullock, pengecut saat mengumumkan tanggal eksekusi, bukannya langsung memerintahkan regu tembak melakukan tugasnya.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x