GALAMEDIA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyikapi nyinyiran ketika nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disebutkan Presiden Joko Widodo dalam daftar calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara baru 'Nusantara'.
Sebagaimana diketahui, nama Ahok disebutkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam daftar 'CEO' Nusantara.
Namanya disebutkan bersama dengan tiga tokoh lainnya yaitu, Abdullah Azwar Anas, Tumiyana, dan Bambang Permadi.
Usai nama Ahok muncul dalam daftar calon Kepala Otoritas Nusantara, nyinyiran pun datang terus menerus.
Bahkan, tidak sedikit yang tidak menyetujui jika Ahok menjabat posisi tersebut. Ada pula yang menyebutnya sebagai 'anak emas' Jokowi.
Menanggapi nyinyiran tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun membela Ahok.
Ia merasa heran mengapa pada saat Jokowi menyebutkan nama Ahok diantara 4 nama yang disebutkan di publik, banyak yang menentangnya.