Edy Mulyadi Dituding Hina Suku Dayak, Netizen Ambil Sikap: Jangan Coba-coba Menghina Kalimantan

- 24 Januari 2022, 09:27 WIB
Panglima Tambak Baya siap mengenakan sanksi hukum adat terhadap Edy Mulyadi yang diduga hina Kalimantan.
Panglima Tambak Baya siap mengenakan sanksi hukum adat terhadap Edy Mulyadi yang diduga hina Kalimantan. //Kolase tangkap layar Twitter/@YRadianto dan Tiktok/@kunbayataka777

GALAMEDIA – Baru-baru ini video pernyataan Edy Mulyadi viral di jagat maya.

Ia diduga menghina Kalimantan dan suku Dayak saat menyampaikan kritik rencana pemindahan ibu kota negara (IKN).

Polemik pemindahan IKN membuat caleg Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) ikut menanggapi. Namun pernyataannya dianggap menyakiti masyarakat Kalimantan salah satunya suku Dayak.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Januari 2022: Sosok Baru Jadi Saksi Pemerkosaan Jessica, Bukan Denis

“Bisa dipahami gak, ini ada tempat elite, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak. Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain gue bangun di sana,” ujar Edy dalam paparannya.

Edy yang bersama sejumlah pihak lainnya menolak pemindahan IKN juga mempertanyaan siapa yang akan tinggal di ibu kota baru nanti.

Video berdurasi 58 detik itu pertama kali diunggah akun twitter @RiuRizki Utomo_dan akhirnya viral.

Baca Juga: Unisba Laksanakan Kuliah Tatap Muka Mulai 31 Januari 2022, Rektor: Prosesnya Dilakukan Secara Hybrid

Buntut pernyataannya tersebut, netizen geram dan berharap Edy melakukan klarifikasi.

Hingga pagi ini tagar Dayak masih trending di Twitter dengan 11 ribu cuitan yang di antaranya mengungkap kekecewaan masyarakat Kalimantan.

“Jangan coba-coba menghina Kalimantan, dayak banjar bersatu,” tulis akun @chiimay_25.

“Macam-macam sama orang dayak, habiss kau,” tulis @natalie_christ.

“Dayak borneo bersatu, meminta edy mulyadi meminta maaf ke seluruh masyarakat Kalimantan, mereka minta segera,” tulis @djeng_hiz.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 Indonesia Tuai Kritikan, Ini Alasannya

Pernyataan Edy pun ditanggapi Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) dan pihak lain yang menilainya telah memicu kegaduhan.

Edy merupakan mantan wartawan FNN yang pernah bertugas di beberapa media ternama dan sempat mencalonkan diri sebagai caleg legislatif partai PKS.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x