Pesan Terakhir Edy Mulyadi Sebelum Ditahan: Selama Puluhan Tahun Kalimantan itu Dieksploitasi Habis-habisan

- 1 Februari 2022, 18:06 WIB
Edy Mulyadi.
Edy Mulyadi. /Tangkapan layar YouTube.com/BANG EDY CHANNEL
GALAMEDIA - Youtuber Edy Mulyadi resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri usai menjalani pemeriksaan dalam kasus ujaran kebencian terhadap masyarakat Kalimantan.

Diketahui, Edy Mulyadi sempat mengatakan Kalimantan merupakan 'tempat jin buang anak' saat ia menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).

Kini usai ditetapkan sebagai tersangka, Edy Mulyadi pun langsung ditahan Bareskrim Polri selama 20 hari ke depan.
 
Baca Juga: Simak Niat Bacaan Puasa Rajab 2022, Beserta Panduan dan Keutamannya

"Setelah diperiksa sebagai tersangka dan langsung dari pukul 16.30 sampai dengan 18.30 WIB untuk kepentingan penyidikan perkara dimaksud terhadap saudara EM penyidik melakukan penangkapan dan dilanjutkan penahanan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dilansir Antara.

Sebelum ditahan, Edy Mulyadi sempat bersikukuh untuk menolak pemindahan IKN ke Kalimantan.

Hal itu disampaikan Edy Mulyadi saat ia tiba di Bareskrim Polri sesaat sebelum menjalani pemeriksaan, Senin 31 Januari 2022 pagi.
 
Baca Juga: TERKUAK! Ramalan Jayabaya Prediksi Pengganti Jokowi Masih Berdarah Jawa, Siapa Dia?

Saat itu, Edy Mulyadi bersikukuh menolak pemindahan IKN lantaran ia menganggap projek tersebut akan bermasalah.

Menurutnya, pembangunan IKN itu akan bermasalah dalam hal pembiayaan, sehingga menyebabkan projek tersebut mangkrak.

"Kemarin baru baca (berita, red) Bank Dunia menegur Bank Indonesia tidak boleh lagi beli surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Itu artinya nanti pembiayaan IKN akan kembali bermasalah, dan potensi mangkraknya luar biasa," ucapnya kepada wartawan.
 
Baca Juga: Sebelum Ditahan, Edy Mulyadi Merasa Sudah ‘Ditarget’: Saya Anggap Risiko Perjuangan

Selain itu, Edy Mulyadi juga sempat menyinggung soal ekologi di Kalimantan yang saat ini mengalami kerusakan yang cukup parah.

Ia menilai bahwa rusaknya ekologi di Kalimantan tersebut diakibatkan oleh para oligarki yang mengeksploitasi pulau Borneo secara habis-habisan.

"Selama puluhan tahun Kalimantan itu dieksploitasi habis-habisan, sudah berapa milian ton batu bara diangkut, sudah berapa juta hektare hutan di tebas, diangkut, sudah berapa ribu atau juta lahan-lahan milik adat dirampas, gasnya belum macam-macamnya," tegasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x