GALAMEDIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat membocorkan kandidat pemimpin di ibu kota negara (IKN) baru.
“Kandidatnya ada banyak. Satu Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyono, empat Pak Azwar Anas,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 2 Maret 2020 lalu.
Dari empat nama tersebut, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah yang paling disorot oleh sejumlah pihak di Tanah Air.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Maarif pun mengaku tak terkejut saat mendengar Jokowi menyebut nama Ahok sebagai calon pemimpin IKN baru yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Slamet menilai, Ahok merupakan orang terdekat dan kesayangan Jokowi. Sehingga, penunjukkan tersebut sudah bisa diprediksi dari jauh-jauh hari.
“Kami kan membaca kedekatan Pak Jokowi dengan Ahok sudah lama, jadi prediksi kami juga Ahok akan diberi ruang dan posisi dalam ibu kota baru tersebut,” ujarnya dilansir Galamedia Jumat, 4 Februari 2022.
Lebih lanjut, Slamet juga berpendapat bahwa pemindahan IKN yang awalnya di Jakarta itu hanya membuang-buang anggaran.
Baca Juga: Komnas Perempuan Sesalkan Isi Ceramah Oki Setiana Dewi: Cerita Bukan Berarti untuk Membuka Aib
Padahal, kata dia, ada banyak hal yang perlu diprioritaskan saat ini. Misalnya, membayar utang negara dan/atau mengatasi pandemi Covid-19.