GALAMEDIA – Pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol, Boy Rafli Amar yang mengungkap data ihwal 198 pondok pesantren (Ponpes) diduga terafiliasi dengan jaringan terorisme masih menjadi sorotan.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Maarif pun membuka suaranya terkait pernyataan tersebut.
Slamet mengaku heran dan kesal terhadap pernyataan terkait terorisme tersebut.
“Aneh dan keder kami,” ujarnya dilansir Galamedia melalui berbagai sumber Sabtu, 5 Februari 2022.
Dia kemudian menyinggung konflik di Papua yang hingga kini masih belum selesai. Slamet mengusulkan seharusnya BNPT fokus pada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang jelas-jelas membahayakan.
Slamet mengatakan, yang membahayakan di Papuan, tapi yang ‘diobok-obok’ malah pesantren.
Baca Juga: ‘Sentil’ Jusuf Kalla yang Tolak Pemetaan Masjid, Habib Kribo: Radikal Muslim Berasalnya dari Masjid
“Yang melakukan teroris nyata sampai banyak tentara tewas di Papua, kok yang diobok-obok dunia pesantren,” tuturnya.
Lebih lanjut, pentolan aksi 212 ini mengaku curiga dengan pernyataan dari BNPT soal pesantren yang diduga terhubung dengan jaringan terorisme.
Baca Juga: Dapat Dukungan Mamah Dedeh, Abdel Optimis Menang Lawan Desta pada Pertandingan Tenis Meja