GALAMEDIA - Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia sudah ditetapkan pindah ke Kalimantan Timur, ke kota baru bernama Nusantara.
Di sisi lain, saat ini pemerintah tengah membangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung.
Bagaimana nasib kereta cepat itu setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota?
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberikan jawaban. Menurut perusahaan tersebut, pemindahan IKN tidak mempengaruhi potensi penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung.
Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi dalam pernyataan mengatakan, potensi penumpang tetap ada karena Jakarta masih akan menjadi pusat ekonomi, bisnis, dan perdagangan, yang ramai dikunjungi masyarakat.
Selain itu, menurut dia, kereta cepat ini akan melalui daerah industri yang sedang tumbuh di sepanjang jalur Jakarta-Bandung.
"Pemindahan IKN tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penumpang mengingat Kota Jakarta masih tetap menjadi kota perdagangan utama dan akan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya," tuturnya, dikutip dari Antara.
Ia juga memaparkan hasil riset Polar UI pada 2021 mengenai potensi penumpang dari kereta cepat yang diperkirakan bisa mengangkut 30.000 penumpang harian.