Jika Jokowi Tak Tegas Soal Penundaan Pemilu 2024, Komisaris Ancol: Bedanya Apa dengan Soeharto?

- 27 Februari 2022, 18:57 WIB
Presiden RI, Joko Widodo /Tangkap layar Youtube/ /
Presiden RI, Joko Widodo /Tangkap layar Youtube/ / /

 

GALAMEDIA - Usulan penundaan Pemilu 2024 hingga memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo hingga saat ini masih jadi sorotan publik.

Terkait hal itu, Komisaris Ancol Geisz Chalifa mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan langkah yang dilakukan BJ Habibie pada 1998 saat menggantikan Soehato sebagai Presiden.

"Meski banyak pihak yang mendorong Habibie melanjutkan masa jabatan, dia tetap memilih berhenti," ujarnya di diskusi Total Politik, Minggu, 27 Februari 2022.

Ia pun membandingkan Jokowi dengan Soehato. Usai pemimpin Indonesia selama 32 tahun, banyak pihak menolak Soeharto hingga akhirnya mundur.

Menurutnya, jika Jokowi tak tegas menolak tawaran perpanjangan, mantan Wali Kota Solo itu tak berbeda dengan Soeharto.

Baca Juga: Heboh Jokowi Lanjut Menjabat, Gerindra: 2024 Waktunya Prabowo Jadi Presiden RI

"Sudah ada yang mengingatkan, orang-orang yang berbeda sikap dengan Soeharto. Kalau ini diteruskan bedanya apa dengan Soeharto?" Ucap Geisz.

Geisz mendukung penjelasan dari ahli hukum tata negara sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra bahwa perpanjangan masa jabatan presiden tidak memiliki landasan hukum.

Dia khawatir jika wacana itu terealisasi, justru akan menimbulkan kevakuman legitimasi kekuasaan, sehingga memicu konflik di tengah masyarakat.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x