GALAMEDIA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) dinilai gagah saat mengurusi masalah radikalisme di tempat-tempat yang masyarakatnya mudah ditangani.
Namun, BNPT dan Densus 88 malah tampak malah ketika melawan tindakan terorisme yang terjadi di Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Penilaian tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas dalam siaran pers dilansir Galamedia Selasa, 8 Maret 2022.
Menurutnya, di Papua banyak korban yang berjatuhan, baik yang luka maupun yang tewas akibat KKB.
“Di sana korban yang berjatuhan baik yang luka-luka atau mati karena ditembak dan dibunuh oleh KKB sudah cukup banyak, bahkan baru-baru ini, yaitu pada 2 Maret yang lalu, ada delapan karyawan Palapa Timur Telematika tewas ditembak KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak,” ujarnya.
Baca Juga: Sudah Temui Banyak Kyai dan Punya Cita-cita Kuat, Cak Imin: Saya Harus Jadi Presiden
Dia menuturkan evakuasi jenazah korban juga sempat terkendala akibat cuaca dan baru dilakukan kemarin, Senin, 7 Maret 2022.
Anwar mengaku sedih melihat korban yang berjatuhan, lantaran mereka tengah bekerja, melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.
Baca Juga: Adam Deni Dipolisikan Ahmad Sahroni, Tuding Selundupkan Sepeda Hingga Tak Bayar Pajak
“Kami sedih karena saudara-saudara kita yang sedang bekerja tersebut tewas dibunuh oleh sang teroris,” tuturnya.