Anggota DPRD Jabar kirim Surat Terbuka kepada Presiden Jokowi Terkait Konversi Lahan Petani Plasma TIR

- 16 Maret 2022, 08:51 WIB
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ihsanudin.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ihsanudin. /dok/

GALAMEDIA - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ihsanudin, melayangkan surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo.

Ia meminta pemerintah pusat segera merealisasikan konversi lahan bekas proyek Tambak Inti Rakyat (TIR) di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, untuk para petani plasma di lokasi tersebut.

Anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra ini meminta pemerintah pusat segera melakukan konversi sebagai tindak lanjut Surat Sekretaris Negara RI kepada Menteri Keuangan Nomor: B-933/Setneg/9/2000 tanggal 15 September 2000 perihal Pelepasan Aset Negara kepada Petani Plasma Proyek Tambak Inti Rakyat (TIR) Karawang.

Baca Juga: Indra Kenz Pernah Ciptakan Lagu Antikorupsi, KPK Gercep Cabut Publikasi dari YouTube Lembaga Anti Rasuah Ini

Selain itu, terkait Surat Menteri Keuangan kepada Sekretaris Negara Cq. Deputi Bidang Pemberdayaan Sumberdaya Nomor: S-4934/A/2000 tanggal 7 November 2000, perihal Pelepasan Aset Sekretariat Negara kepada Petani Plasma Proyek Tambak Inti Rakyat (TIR) Karawang, dan merujuk Berita Acara Serah Terima Sekretariat Negara Nomor: BA-3/SESNEG/6/2002 kepada Kementerian Kelautan RI.

"Kami memohon kebijakan dan keberpihakan Presiden kepada rakyat kecil di Karawang ini. Kami minta segera percepat proses konversi lahan. Kasihan mereka sudah menunggu lebih dari 20 tahun, dalam ketidakjelasan. Usaha mereka juga sudah tidak layak," kata Anggota Dewan Pro Rakyat ini, Rabu 16 Maret 2022.

Anggota DPRD Jabar dari Daerah Pemilihan Kabupaten Karawang dan Purwakarta ini mengatakan pelepasan aset negara yang tak kunjung terealisasi sangat berdampak pada buruknya pengelolaan dan proses budidaya ikan dan udang, serta lahan menjadi semakin tidak produktif.

Baca Juga: Resep Choipan Cemilan Khas Kalimantan Barat, Untuk Sajian Takjil Ramadhan

"Karena status lahannya belum jelas milik mereka, para petani ini takut mengembangkan usahanya. Apalagi mereka sudah menunggu 20 tahunan, banyak yang petaninya sudah meninggal dunia. Hal ini juga sangat berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia di lingkungan ini yang masih jauh tertinggal," tuturnya.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x