Network
GALAMEDIA - Setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan, umat muslim tentunya menyegerakan berbuka puasa.
Namun, ada dua doa berbuka puasa yang menimbulkan pertanyaan, bacaan manakah yang harus dibacakan saat berbuka puasa Ramadhan?
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan hal ini dalam videonya di kanal Youtube Adi Hidayat Official.
Baca Juga: Rian D'Masiv Dikabarkan Alami Kecelakaan, Sang Istri Ungkap Kondisinya
Doa yang pertama adalah “Dzahaba-zh Zama'u, Wabtalati-l 'Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah."
Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, Insya Allah (jika Allah menghendaki).
Sedangkan doa buka puasa Ramadhan yang kedua adalah “Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.”
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.”
Baca Juga: TERBARU! Cek NIP CPNS dan NIP PPPK 2021 Resmi BKN, Klik Link Ini!
UAH menjelaskan bahwa status hadits dari kedua doa tersebut berbeda, khususnya dari sanadnya, atau susunan periwayat hingga ke Rasulullah saw.
Doa buka puasa yang pertama merupakan hadits shahih, sedangkan doa kedua disebut hadits mursal karena periwayatnya hanya dapat ditelusuri hingga tabi’in saja.
Bahkan beberapa pendapat mengungkapkan bahwa doa kedua tersebut dianggap hadits dha’if.
Baca Juga: Bukan Song Joong Ki, Ini Deretan Artis Korea Paling Hits, Nomor 1 Gak Diragukan Lagi!
Jadi apakah doa tersebut dapat digunakan sebagai doa buka puasa Ramadhan?
UAH menjelaskan, “Kaidah ilmu hadits yang disepakati, kesepakatan yang pertama bahwa jika ada hadits sekalipun kemudian dinilai dha’if secara sanadnya."
"api isi haditsnya tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terletak dalam AL-Qur’an, keterangan di hadits-hadits shahih, dan tidak bertentangan dengan hukum-hukum umum lainnya, terutama masalah-masalah pokok dalam akidah, halal haram, dan sebagainya."
"Maka, isi hadits tersebut dimasukkan kedalam fadhail amal, amalan-amalan utama yang boleh diamalkan kemudian amalannya.”
Baca Juga: Makin Seru! Sinopsis dan Link Nonton F4 Thailand: Boys Over Flowers Episode 14, Gorya Tak Takut pada Ibu Thyme
Jadi dua jenis bacaan doa buka puasa Ramadhan diatas dapat digunakan.
Bahkan UAH juga menambahkan bahwa berdo’a dengan menggunakan doa sendiri juga diperbolehkan, asal tidak disandarkan pada hadits Rasulullah saw.
Selanjutnya, UAH juga memberikan contoh do’a berbuka puasa Ramadhan dari empat mazhab.
Doa buka puasa dari mazhab Hanafi yaitu:
“Allahumma lakasumtu wabika amantu wa’alaika tawakkaltu wa’ala rizqika afthartu”
“Saya telah berpuasa karena-Mu dan saya beriman kepada-Mu, saya tawakal kepada-Mu, sekarang saya hendak berbuka, mohon anugerahkan rezeki terbaik dari bukaan ini.”
Baca Juga: Tips Puasa bagi Penderita Diabetes di Bulan Ramadhan
Mazhab Maliki menganjurkan do’a buka puasa sebagai berikut:
“Allahumma lakasumtu wa’ala rizqika afthartu dzahaba-zh Zama'u, Wabtalati-l 'Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah."
Sedangkan dalam mazhab Syafi’I dianjurkan untuk membaca do’a buka puasa pendek ini:
“Allahumma lakasumtu wa’ala rizqika afthartu”
Baca Juga: Keren! Inilah Daftar Aktris dan Aktor Korea yang Sukses Jadi Brand Fashion Eropa
Dalam mazhab Hambali, doa buka puasa Ramadhan yang dianjurkan adalah:
“Allahumma lakasumtu wa’ala rizqika afthartu subhanaka wabihamdika Allahumma taqobbal minni innaka antassami’ul ‘alim.”
Di akhir video berjudul “Tentang Do'a Berbuka Puasa (Part 2) - Ustadz Adi Hidayat” yang diunggah pada 18 Mei 2019, UAH menjelaskan tentang perbedaan doa tersebut.
“Tidak semua hadits da’if itu harus kita tinggalkan. Kalau ada keutamaan amalan, boleh dilakukan.” Ungkap UAH.***
