Network
GALAMEDIA - Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska mengungkap kapan terakhir kali dirinya bertemu suaminya Presiden Volodymyr Zelensky secara langsung.
Dikutip dari DailyMail, Selasa 12 April 2022, pada hari pertama invasi Olena ingat terbangun sekitar pukul 04.00 pagi oleh suara keras, yang kemudian diketahui ledakan bom.
Saat itulah terakhir kali ibu dua anak itu melihat suaminya. “It started,” hanya itu yang dikatakan Zelensky padanya. Demikian dipaparkan Olena dalam wawancara dengan Vogue.
Olena Zelenska juga buka suara tentang penderitaan perempuan Ukraina yang menderita di bawah pendudukan Rusia.
Baca Juga: Mudah Banget! Resep Oreo Cheese Dessert untuk Buka Puasa
Dia mengungkapkan dirinya hanya dapat berbicara dengan suaminya melalui telepon.
Kantor presiden berubah menjadi fasilitas militer pada hari-hari awal perang, memisahkan Presiden Zelensky dari keluarganya. Sejak hari itu pula mereka hanya berbicara melalui telepon.
Ditanya apa yang disampaikannya pada putra bungsunya yang berusia sembilan tahun dan putrinya yang telah berusia 17 tahun, Olena menegaskan tak ada yang perlu dijelaskan.
“Tidak perlu menjelaskan apa pun pada anak-anak. Mereka melihat segalanya, seperti halnya setiap anak di Ukraina. Tentunya, ini bukan sesuatu yang pantas dilihat anak-anak tetapi mereka sangat jujur dan tulus. Kita tidak dapat menyembunyikan apa pun dari mereka,” ujarnya.
Baca Juga: BCL dan Pesonanya di Panggung X Factor Indonesia Malam Tadi, Bikin Penggemar Meleleh!
Lebih jauh Olena berbicara tentang patriotisme yang kini tertanam dalam diri para pemuda Ukraina. Ia yakin kalangan muda Ukraina yang saat ini menyaksikan langsung invasi Rusia akan tumbuh menjadi patriot dan pembela tanah air mereka.
“Strategi terbaik dalam menjelaskan apa pun pada anak-anak adalah kejujuran,” tambahnya.
Presiden Ukraina Zelensky terpisah dari istrinya dan kedua anaknya sejak hari-hari awal perang.
Olena menyebut serangan rudal pembuka invasi adalah terakhir kali dia melihat Zelensky tampil rapi dalam jas. Sekarang Zelensky tak lagi mengenakan pakaian formal.
Olena juga menegaskan upaya Vladimir Putin memecah belah rakyat negara Ukraina tak ubahnya ilusi.
Baca Juga: Bocoran IKATAN CINTA 12 April 2022: Ammar Mahendra Ternyata Punya Dendam Sejak Lama Pada Aldebaran
“Ketika salah satu dari kami disiksa, diperkosa atau dibunuh, kami merasakannya. Ukraina tidak membutuhkan propaganda untuk kesadaran sipil ataupun perlawanan.”
Olena menambahkan, “Kemarahan dan rasa sakit di level personal inilah yang kami semua rasakan, yang secara instan memicu dorongan untuk bertindak melawan agresi, mempertahankan kebebasan kami.”
Dia menggambarkan bagaimana Ukraina telah menjadi negara sukarelawan. Kini para seniman, pemilik restoran hingga penata rambut saling membantu saudara-saudara mereka.
Ribuan perempuan harus melahirkan di tempat penampungan bom seperti di Mariupol, karena kondisi tempat tinggal mereka yang tidak memungkinkan.
Baca Juga: Tulus Merilis Music Video Lagu 'Hati-Hati di Jalan', Netizen: Tulus Memang Tidak Pernah Mengecewakan
Banyak wanita mempertaruhkan hidup mereka saat melarikan diri dari kota-kota yang diduduki dengan berjalan kaki, membawa anak-anak mereka tanpa bantuan suami, saudara laki-laki dan ayah mereka yang bertahan melawan penjajah Rusia.
Kini Bucha dan desa-desa lain di sekitar Kyiv berhasil direbut kembali. Namun semua harus dibayar mahal dengan kuburan massal warga sipil yang dibantai.
Rusia sebelumnya mengabaikan koridor kemanusiaan dan mengebom warga sipil yang melarikan diri dari kota-kota yang mereka diduduki dan banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Cek Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 12 April 2022: Antam Turun, UBS Naik Tipis
Sekitar empat juta wanita dan anak-anak Ukraina bermigrasi ke negara lain, memulai hidup dari awal lagi jauh dari rumah.
Olena juga sangat berterima kasih pada negara-negara yang menerima warga Ukraina yang melarikan diri dari perang Rusia.
Namun ia menegaskan yang saat ini diperlukan adalah zona larangan terbang guna mencegah serangan roket Rusia di wilayah sipil.
Olena sendiri meluncurkan akun Telegram untuk berbagi pengalaman sekaligus mendokumentasikan sejarah negara termasuk kisah pribadi rakyat Ukraina.***
