GALAMEDIA - Fakta baru diungkapkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri terkait 77 anak usia 13 tahun yang dicuci otak dan baiat ke Negara Islam Indonesia (NII).
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menerangkan metode cuci otak yang dilakukan terhadap 77 anak itu telah berlangsung sejak lama.
Kendati begitu, ia tidak menjelaskan secara rinci kapan dimulainya metode tersebut.
Baca Juga: Berusaha Melawan, Polisi Tembak Pelaku Curat di Garut
"Metode ini sudah berlangsung lama karena di antara para tersangka ada yang telah bergabung sejak masih kecil," kata Aswin, Jumat 15 April 2022.
Ia mengungkapkan, puluhan anak yang baiat ke NII Berasal dari Sumatera Barat (Sumbar).
"Anak-anak tersebut semuanya dari Sumbar," ucapnya.
Sebagaimana dikutip Galamedia dari PMJ News, Densus 88 Antiteror Polri meringkus lima tersangka teroris yang merupakan jaringan NII di Tangerang Selatan pada Minggu (3/4/2022).
Kemudian pada Jumat (25/3/2022) Densus 88 kembali menangkap 16 tersangka terorisme di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) yang merupakan kelompok jaringan NII.