Pilpres Prancis Memanas, Presiden Emmanuel Macron Tampil Macho bak James Bond

- 19 April 2022, 15:43 WIB
Pilpres Prancis Memanas, Presiden Emmanuel Macron Pamer Dada//Olah foto kolase Instagram - thumbnail Twitter DailyMail
Pilpres Prancis Memanas, Presiden Emmanuel Macron Pamer Dada//Olah foto kolase Instagram - thumbnail Twitter DailyMail /

GALAMEDIA - Fotografer resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron merilis serangkaian foto di balik layar menjelang putaran kedua pemungutan suara untuk pemilihan presiden yang kian ketat dan memanas.

Macron yang dalam putaran pertama hanya terpisah 4% suara dari pesaingnya, tokoh sayap kanan Marine Le Pen terlihat mengenakan kemeja yang tidak dikancing dengan sebagian dadanya berbulu terlihat jelas.

Foto kasual Presiden Prancis itu diambil secara candid saat Macron duduk di atas sofa kuning mustard dan lengan kemeja digulung.

Baca Juga: Naskah SAMBUTAN BUKA PUASA BERSAMA Ramadhan 2022, Lengkap dengan Susunan Acara

Pilpres Prancis Memanas, Presiden Emmanuel Macron Pamer Dada//Olah foto kolase Instagram DailyMail
Pilpres Prancis Memanas, Presiden Emmanuel Macron Pamer Dada//Olah foto kolase Instagram DailyMail


Dikutip dari DailyMail awal pekan ini, foto macho Macron yang dinilai mirip para pemeran James Bond seperti Sean Connery dan Burt Reynolds itu merupakan strateginya memenangi hati pemilik suara kalangan muda Prancis.

Setidaknya demikian yang ramai disuarakan pengguna media sosial.

Ada juga yang membandingkan pose Macron tersebut dengan petenis Roger Federer yang dikenal sangat cool.

Baca Juga: Peduli Disabilitas di Bulan Ramadhan, Sinergi Foundation Salurkan Paket Sembako

Macron berharap akan kembali mengalahkan politisi sayap kanan Marine Le Pen dalam pemilihan presiden kali ini.

Untuk itu, sejumlah pakar menyebut politisi yang mengawali karier di usia terbilang muda itu perlu dukungan anak muda Prancis yang secara mengejutkan mendukung Marine Le Pen lebih dari sebelumnya.

Dengan 12 kandidat di putaran pertama yang dikurangi menjadi dua calon di putaran berikutnya, Macron dan Le Pen memperebutkan 50 persen pemilih yang memiliki preferensi pilihan pertama lainnya.

Baca Juga: Mega Transfer: Manchester City Sanggupi Syarat Gaji Erling Haaland Rp 9,4 Miliar PER MINGGU

Dalam pemilihan sebelumnya di tingkat nasional, regional, dan kota, pemilih sayap kiri dan sayap kanan secara historis bersatu untuk memblokir sayap kanan jauh dari kekuasaan, fenomena yang dikenal sebagai 'front republik'.

Analis mengatakan pemilik suara dari kalangan sayap kiri kemungkinan terpecah dengan sepertiga dukungan untuk Macron, sepertiga Le Pen dan sisanya abstain.

Macron dan Le Pen sebelumnya telah saling berhadapan di pemilihan presiden 2017. Saat itu hasil pemungutan suara putaran pertama 24,01 persen untuk Macron dan 21,03 persen untuk Le Pen.

Baca Juga: Kapan Malam Lailatul Qadar 2022? Ini Bocoran Malam Seribu Bulan Menurut Ulama

Macron mengalahkan Le Pen dengan 66 persen di putaran kedua. Tetapi para pakar mengatakan pemilihan saat ini akan sangat berbeda.

Pasalnya ada kekecewaan atas lima tahun kebijakan globalis dan pro-Eropa Macron yang juga dianggap presiden sentris.

Le Pen berusaha mengambil keunggulan dengan menyatukan pemilih lewat pesan anti-Macron.

Le Pen sendiri terbukti populer di kalangan pemilih muda dalam jajak pendapat awal bulan ini.

Baca Juga: Ramah di Kantong, Ini Spesifikasi Canggih HP Nokia Edge 2022 Dilengkapi Memori 512 GB

Halaman:

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x