Alasan Jose Mourinho MENANGIS Usai Antar Roma ke Final Liga Eropa Pertama dalam 31 Tahun

- 6 Mei 2022, 12:30 WIB
Jose Mourinho MENANGIS Antar Roma ke Final Liga Eropa Pertama dalam 31 Tahun, Gagalkan Mimpi Leicester//Olah foto uefa-gi DailyMail
Jose Mourinho MENANGIS Antar Roma ke Final Liga Eropa Pertama dalam 31 Tahun, Gagalkan Mimpi Leicester//Olah foto uefa-gi DailyMail /

GALAMEDIA - Jose Mourinho tak kuasa membendung air mata usai pertandingan yang memastikan AS Roma melaju ke final Liga Eropa untuk kali pertama dalam 31 tahun.

Gol Tammy Abraham cukup untuk mengakhiri mimpi Leicester menjadi juara Liga Eropa.

Ini artinya  penentuan juara di Tirana, Albania bakal mempertemukan Roma dan Feyenoord.

Baca Juga: Ceramah Khutbah Jumat Syawal 1443 H Singkat: Akhirat Kehidupan yang Hakiki

Dikutip dari DailyMail, Jumat 6 Mei 2022, The Special One memaparkan mengapa pencapaiannya kali ini membuat dirinya menangis.

“Kenapa aku meneteskan air mata? Karena aku merasakan apa yang mereka semua rasakan,” katanya.

Mou menambahkan, “Roma  klub raksasa yang tak punya ruang trofi. Aku tahu apa artinya ini bagi mereka dan aku beruntung pernah merasakan final yang lebih bergengsi tapi ini membuatku merasa sangat istimewa.”

Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat dan Jelas: Pentingnya Menjaga Silaturahmi

Pelatih berpaspor Portugal itu juga mengungkap seiring usia kini ia lebih ‘emosional’ dan tak lagi egois.

“Kami memiliki rasa kekeluargaan. Dengan bertambahnya usia kita tak lagi egois dan peranku lebih seperti ayah bahkan kakek bagi beberapa dari pemain. I’m happy for them.”

“Roma kota merah dan kuning, kita akan melihat kegembiraan yang sama dalam beberapa hari mendatang. Aku senang bisa memberikan kontribusi kecil untuk pencapaian ini,” ujar Mou merendah.

Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat dan Jelas: Pentingnya Menjaga Silaturahmi

Setelah bermain imbang 1-1 di leg pertama di King Power Stadium, Abraham menyundul bola hasil tendangan bebas Lorenzo Pellegrini pada menit ke-11, memanfaatkan kelemahan bola mati Leicester.

Menanggapi kegagalan skuadnya, bos Leicester Brendan Rodgers mengatakan, “Kelemahan kami sepanjang musim adalah boa mati yang kembai membuat kami gagal malam ini. Kami kurang terorganisasi ditambah faktor fisik lainnya.”

Baca Juga: Pemudik Sakit atau Kendaraan Mogok saat Terjebak Macet di Jalur Puncak, Hubungi Call Center di Nomor Ini

Rodgers juga menyebut Roma setidaknya memiliki lima pemain yang mematikan dalam bola mati.

“Mereka memiliki lima pemain yang merupakan ancaman besar dalam bola mati. Jadi ada ketimpangan dalam hal ini,” pungkas Rogers yang mengakui  Ricardo Pereira gagal menjaga Tammy Abraham.***

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x