Network
GALAMEDIA - Salinah (43) adalah salah satu warga Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. Saat dihubungi pada Rabu (27 April 2022), Salinah menuturkan bahwa belum lama ini, ia sangat merasakan besarnya manfaat program JKN-KIS.
Sebelumnya, ia dan keluarga belum pernah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Ia selalu merasa bahwa kondisi kesehatannya baik-baik saja dan tidak membutuhkan pelayanan kesehatan.
Siapa sangka, sakit datang tanpa memberi salam. Selama sebulan lebih ia merasakan nyeri dibagian dada. Saat mendatangi Puskesmas di Babakan Sari, ia diarahkan petugas agar didaftarkan sebagai peserta JKN-KIS.
“Waktu itu niatnya saya ke Puskesmas hanya untuk cek saja. Setelah melihat kondisi saya, dokter jadi khawatir. Saat itu, saya dan keluarga belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Alhamdulillah dibantu untuk didaftarkan sebagai peserta kelas 3 yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kota Bandung,” tutur Salinah.
Baca Juga: Lima IKA Kampus Bareng Pemkot Bandung Gelar Women 20, 1-3 Juli 2022
Setelah didaftarkan sebagai peserta JKN-KIS yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kota Bandung, Salinah pun mendapatkan rujukan ke RS Hermina Arcamanik.
Ia pun tidak menyangka bahwa benjolan yang selama ini ia anggap biasa, harus dilakukan tindakan operasi.
“Sejak dirujuk pertama kali ke rumah sakit, dokter langsung menjadwalkan tindakan operasi karena benjolan harus segera diangkat. Semua terasa mendadak, namun saya siap daripada kondisi semakin memburuk. Saya merasa sangat bersyukur karena sudah didaftarkan JKN-KIS oleh Puskesmas. Kalau tidak ada JKN-KIS, bagaimana saya harus berobat,” terangnya.
Pada tanggal 15 Maret 2022, Salinah menjalani operasi. Sejak itu, dia telah melakukan kontrol pasca tindakan operasi.
