Hari Kebangkitan Nasional, 20 Perempuan Perupa Melukis dan Pameran Bersama

- 18 Mei 2022, 16:43 WIB
Perempuan Perupa Indonesia akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2022 dengan melukis dan pameran bersama.
Perempuan Perupa Indonesia akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2022 dengan melukis dan pameran bersama. /Istimewa/

GALAMEDIA - Sebanyak 20 Perempuan Perupa Indonesia akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2022 dengan melukis dan pameran bersama.

Nantinya, para perupa melukis di atas kanvas dengan media bebas dan gaya melukis berbeda. Penggagas pameran adalah  Revoluta S (Artpora) yang mendapat dukungan penuh Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana, M.Si. (Kampoeng Semar).

Pameran mengambil tema “Harkat”. Harkat yang dimaksud adalah harkat tentang perempuan.

Baca Juga: Andhika Pratama Terseret Kasus Chandrika Chika, Unggahan Instagramnya Disorot

Ke-20 perempuan perupa itu adalah Aida Prayogo, Ariesa Pandanwangi, Arleti Mochtar Apin, Ary Okta, Belinda Sukapura Dewi, Bibiana Lee, Deborah Ram Mozes, Desy Febrianti, Erica Hestu Wahyuni, Esti Lestarini, Gilang Cempaka, Hani Santana, Inanike Agusta, Nita Nursita, Revoluta S., Sari Koeswoyo, Sulan Lim, Ve Dhanito, Vy Patiah dan Watie Respati.

Angka 20 diambil dari Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2022. Ada kesamaan pada ke-20 perempuan perupa tersebut, yaitu sama-sama mempunyai unsur modernitas dalam corak melukisnya.

Mereka bangkit bersama untuk maju agar menjadi lebih baik. Mereka adalah perupa perempuan masa kini yang berpikiran mandiri dan karyanya  menginspirasi.

Baca Juga: Jadwal Tayang Film Komedi Gara-gara Warisan, Kamis 19 Mei 2022 di XXI Bandung, Bekasi dan Bogor

Mereka akan melukis bersama pada Minggu, 22 Mei 2022 yang dikuratori Anna Sungkar di Pelataran depan Pos Polisi Air Mancur Jalan Thamrin, Jakarta. Mereka akan melukis dari jam 8.00 pagi sampai jam 17.00  petang atau kuran lebih 10 jam dan lukisan akan selesai di hari yang sama.

Lukisan-lukisan tersebut kemudian dipamerkan pada 24 Mei 2022 sampai dengan 1 Juni 2022 (9 hari) di Tugu Kunstkring Paleis Gallery, Jl.Teuku Umar No. 1, Jakarta Pusat.

Ke-20 perempuan perupa itu telah dikenal masyarakat pecinta seni dan telah berpameran  di dalam dan luar negeri. Karena itu melukis spontan dan cepat bukanlah sesuatu yang baru.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Menurun, Okupansi Hotel dan Kunjungan Wisatawan di KBB Naik

Hal itu merepresentasikan  rekam jejak mereka yang telah lama berkecimpung di dunia seni rupa Indonesia. Harkat yang menjadi tema pameran,  penting dan perlu untuk memperingati kebangkitan perempuan dan kebangkitan nasional bangsa Indonesia.

Menurut perupa Sari Koeswoyo, "Harkat" adalah harga diri dan kemuliaan serta mutu. Sementara bagi Hani Santana, harkat merupakan suatu perjuangan berat untuk diraih, dalam bentuk kemerdekaan diri.

Ketika berfikir dan berkarya serta menjalani kehidupan berkesenian. Dengan meningkatnya nilai diri, kemuliaan dan kebahagian akan teraih, melalui seorang istri, ibu dan seniman.

Baca Juga: Aksi Kocak Nick Kuipers Singgung Nama Bala-bala, Bobotoh: Sareng Gehuna Sakantenan

Bagi Revoluta S, ia tidak ingin melepaskan diri dari kodratnya sebagai perempuan, karenanya ia harus punya keakuan dan ketetapan diri dalam hidup yang dijalaninya.

Menurut Aida Prayogo, kaum hawa mempunyai kelebihan dalam hal kekuatan dan ketabahan, sehingga bisa menahan rasa perih, pilu dan kesakitan. Kelebihan itu merupakan  modal kekuatan, agar bisa menjadi ibu, gadis dan  perempuan.

Bagi Gilang Cempaka, harkat perempuan harus memiliki kepercayaan diri dalam bertindak, melangkah dan mengambil keputusan, ia harus berani untuk mandiri dan tidak telalu bergantung dengan orang lain.

Baca Juga: Jadwal Penayangan Cinta Subuh di CGV Jakarta dan Bekasi Kamis 19 Mei 2022

Perupa Ariesa Pandanwangi menyatakan perempuan memiliki harkat seperti ibu bumi, mampu memelihara alam, dan mampu menumbuhkan makhluk hidup perempuan. Tercipta dari tulang rusuk kadang menjelma menjadi menjadi tulang punggung, berarti harkat perempuan sejatinya adalah “istimewa dan unggul’.

Dijelaskan oleh Revoluta S, kegiatan ini merupakan langkah konkret 20 perempuan perupa, di mana para Srikandi tersebut ikut mengambil tanggung jawab sebagai anak bangsa.***  

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x