Amalan Dzikir Pagi, Dijauhkan dari Segala Macam Bahaya, Amalkan Ketika Selesai Sholat Subuh

- 18 Mei 2022, 17:41 WIB
Foto ilustrasi. Amalan Dzikir Pagi, Dijauhkan dari Segala Macam Bahaya, Amalkan Ketika Selesai Sholat Subuh.
Foto ilustrasi. Amalan Dzikir Pagi, Dijauhkan dari Segala Macam Bahaya, Amalkan Ketika Selesai Sholat Subuh. /



GALAMEDIA - Berikut ini adalah kumpulan amalan dzikir pagi sebagaimana hadits Rasulullah SAW dan kebiasaan orang sholeh.

Amalan dzikir pagi ini memiliki keutamaan luar biasa bagi para pengamalnya. Bacaannya sangat pendek namun bermakna luas.

Setidaknya ada tujuh jenis amalan dzikir pagi yang akan kami tulis, salah satunya doa atau dzikir agar dijauhkan dari segala marabahaya dan doa sayyidul istighfar.

Secara istilah dzikir adalah perbuatan mengingat Allah SWT dan keagunganya yang hampir meliputi semua bentuk ibadah.

Membaca dzikir tidak hanya baik dilakukan setelah sholat. Dzikir juga bisa dibaca ketika melakukan aktivitas harian dan mengawali pagi agar berkah.

Dzikir pagi dan petang memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar bagi Muslim.

Baca Juga: Spesifikasi Oppo A16k Resmi Dijual di Indonesia Lengkap dengan Harga Cuma 2 Jutaan

Merutinkan Dzikir pagi baik diamalkan karena akan membuat kita lebih semangat di pagi hari dan dimudahkan Allah dalam segala urusan.

Dalam dzikir pagi kali ini, juga disertakan dengan keutamaan dari setiap dzikir berdasarkan hadits yang menyebutkan dzikir tersebut sehingga dengan itu bisa merenung maksud dzikir dan raih manfaatnya.

Sesuai anjuran Rasulullah SAW, dzikir pagi hendaknya untuk selalu diutamakan dan dilakukan dimana pun.

Manfaat dzikir pagi dapat diambil dan dilakukan baik setelah shalat, saat berdiam diri, atau saat melakukan aktivitas sehari- hari.

Jika dapat dilakukan secara rutin, manfaat dzikir pagi ini pasti akan semakin dirasakan seiring berjalannya waktu.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini kumpulan dzikir pagi beserta keutamaannya:

Pertama

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا.

Rodhitubillahi robbaa, wabil islaamidiinaa, wabi muhammadin shollahu'alaihi wasallam nabiyyaa

Artinya : Aku ridho Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi (yang diutus oleh Allah).”

Baca Juga: Hanya Rp 1,5 jutaan, Ini Spesifikasi Lengkap Xiaomi Redmi 10, Dijamin Anti Ngelag!

Rasulullah SAW bersabda:

من قال: رَضِيتُ بالله رباً، وبالاسلام ديناً، وبمحمد رسولاً؛ وجبت له الجنة

“Barangsiapa yang berkata : Aku ridho Allah sebagai Rabku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai rasulku, maka wajib baginya masuk surga” (HR Abu Dawud no 1368 dari Abu Sa’id Al-Khudri dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Kandungannya :
Orang yang mengucapkan dzikir ini dengan penuh keyakinan maka ia akan merasakan manisnya Iman. Nabi bersabda :

ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا

“Telah merasakan manisnya iman orang yang ridho/suka Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Rasul” (HR Muslim no 34)

Kedua

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.

Allahumma inni asaluka 'ilman naafi'an wa rizkqon toyyiban wa amalan mutaqobbala.

Artinya : “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima.”

Dzikir tersebut dirutinkan Rasulullah SAW tiap pagi.

كَانَ إِذَا أَصْبَحَ قَالَ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا»

Ketiga

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihi syai un fil ardi wa laa fiissamaai wahuwassamii'ul 'aliim

Artinya : “Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Keempat

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ.

Subhanallah wa bihamdih 'adada khalqihi wa ridho nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada kalimaatih

Artinya : “Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh keridhoan-Nya, seberat timbangan ‘arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimatnya"

Baca Juga: AMS Distrik KBB Terjun Langsung ke Masyarakat Wujudkan Program Ketahanan Pangan

Kelima

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syaiin qodiir.

Artinya : : “Tidak ada Ilah yang berhak untuk diibadahi selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan dan segala pujian. Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.”

Keutamaannya : Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

كَانَ لَهُ عِدْلَ رَقَبَةٍ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَكُتِبَ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ، وَحُطَّ عَنْهُ عَشْرُ سَيِّئَاتٍ، وَرُفِعَ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ، وَكَانَ فِي حِرْزٍ مِنَ الشَّيْطَانِ حَتَّى يُمْسِيَ

“Seperti pahala memerdekakan seorang budak dari keturunan Isma’il, dicatat baginya 10 kebaikan, dihapuskan darinya 10 keburukan, diangkat 10 derajat, dan ia senantiasa dalam penjagaan dari syaitan hingga petang”.

Keenam

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Ashbahnaa wa ashbahalmulku lillah, walhamdulillah, laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahulmulku walahulhamdu, wahuwa 'ala kuli syai in qodiir. Robbi asaluka khoiro maa fii hadzaal yaum wa khoiro maa ba'dahu, wa a'uudzubika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba'dahu. Robbi a'uudzubika minal kasali wa suu il kibar. Robbi a'uudzubika min 'adzaabin fiinnaari wa 'adzaabin filqobr

Artinya : : “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Ya Rabb ku! Aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan kubur.”

Baca Juga: Siswa Berkebutuhan Khusus Dapat Layanan Adminduk Terintegrasi

Dzikir ini berisikan doa yang dibuka dengan pujian terhadap Allah. Pengakuan sebagai bentuk bersyukur bisa berada di pagi hari dengan karunia Allah, seraya mengakui bahwa seluruh kerajaan alam semesta dan segala kenikmatan hanyalah dari Allah, sehingga segala pujian hanya milik Allah. Tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah semata, dan Dialah yang maha kuasa atas segala sesuatu.

Ketujuh

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa 'ala 'ahdika, wawa'dika mastatho'tu. A'uudzubika min syarri maa shona'tu, abuu u laka bini'matika 'alayya, wa abuu u bidzanbi faghfirlii, fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta

Artinya : “Ya Allah Engkau adalah Rabb ku, tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui memikul dosaku. Karena itu, ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Dzikir ini dinamakan oleh Nabi dengan “Sayyidul Istighfar” yaitu pemimpin doa istighfar, karena sayyid maknannya adalah yang mengguli lainnya.

Maka dzikir ini mengungguli lafal-lafal dzikir istghfar yang lainnya, jadi dzikir inilah yang terbaik. Hal ini karena kandungannya dibuka dengan pujian terhadap Allah, pengakuan sebagai sorang hamba, pengakuan dosa dan ketidak mampuan, dan ditutup dengan pengakuan bahwa tidak ada yang bisa mengampuni kecuali Allah.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x