WHO: Tak Perlu Vaksin Massal, Cacar Monyet Dicegah dengan cara Ini

- 24 Mei 2022, 12:04 WIB
 WHO Tegaskan  Tak Perlu Vaksin Massal Cacar Monyet Asal Jaga Kebersihan  dan Perilaku Seksual yang Aman//Pixabay.com/baedaya
WHO Tegaskan Tak Perlu Vaksin Massal Cacar Monyet Asal Jaga Kebersihan dan Perilaku Seksual yang Aman//Pixabay.com/baedaya /



GALAMEDIA - Kementerian Kesehatan menyatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus positif penyakit menular cacar monyet (monkeypox) di Indonesia.

Sebagai pencegahan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah mengaktifkan alat deteksi panas di pintu-pintu pelabuhan kapal dan bandara udara untuk memindai penumpang (terutama dari Singapura dan Afrika) yang mengalami kenaikan suhu tubuh lebih dari 37,5° Celsius, lalu memeriksa kondisi tubuh sesuai gejala penyakit cacar monyet.

Langkah ini dilakukan karena Indonesia, sebagai tetangga dekat Singapura, memiliki frekuensi transportasi yang sangat tinggi dari negara tersebut ke beberapa kota di Indonesia.

Baca Juga: Bunuh Warga Sipil, Tentara Rusia Berumur 21 Tahun Divonis Seumur Hidup

Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat Indonesia resah karena ada kabar mengenai kejadian penyakit menular cacar monyet (monkeypox) pada seorang turis berusia 38 tahun dari Nigeria yang sedang mengikuti lokakarya di Singapura pada akhir April.

Dia dinyatakan positif mengidap cacar monyet awal Mei lalu dan 22 orang (mayoritas peserta lokakarya tersebut) yang kontak dengan penderita dikarantina selama 21 hari untuk memantau perkembangan penularan penyakit ini.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan wabah cacar monyet yang tengah menyebar di Afrika, Eropa, dan Amerika tidak memerlukan vaksinasi massal.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 24 Mei 2022: Elsa Ajak Andin Kerja Sama Selidiki Soal Kecelakaan

Menurut WHO, langkah-langkah menjaga kebersihan yang baik dan perilaku seksual yang aman dapat membantu mengendalikan dan mencegah penularan.

Sementara itu, dilansir Reuters, Pemerintah Jerman juga mengatakan sedang mempertimbangkan opsivaksinasi dalam menanggulangi wabah cacar monyet.

Sedangkan, Ketua Tim Patogen Berisiko Tinggi Perwakilan WHO di Eropa, Richard Pebody, mengatakan pasokan langsung vaksin dan antivirus cacar juga relatif terbatas.

Pebody membeberkan langkah-langkah utama untuk mengendalikan wabah cacar monyet, di antaranya pelacakan kontak dan isolasi.

Baca Juga: Gitar Smells Like Teen Spirit Milik Kurt Cobain Terjual dengan Harga Fantastis

Ia juga menegaskan cacar monyet bukan virus yang menyebar dengan sangat mudah, juga sejauh ini tidak menyebabkan gejala serius.

Vaksin yang digunakan untuk memerangi cacar monyet, kata Pebody, juga dapat memiliki beberapa efek samping yang signifikan.

Komentar WHO ini muncul ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan sedang dalam proses merilis beberapa dosis vaksin Jynneos untuk kasus cacar monyet.

Inggris telah memberikan vaksinasi cacar monyet kepada beberapa petugas kesehatan.

Baca Juga: Cek Jadwal dan Tiket Nonton Top Gun: Maverick Hari Ini, Selasa 24 Mei 2022 di CGV Bandung

WHO melaporkan sampai pada Sabtu, 21 Mei 2022, sebanyak 92 kasus cacar monyet terkonfirmasi di negara-negara yang bukan wilayah endemi virus penyebab cacar monyet.

Virus tersebut menyebar ke manusia lewat binatang. Virus ini juga menimbulkan gejala seperti cacar biasa.

"Jadi kita hanya melihat ... puncak gunung es," kata Pebody.

Pertama kali diidentifikasi pada monyet, penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak dekat dan jarang. Wabah cacar monyet pertama menyebar di wilayah Afrika Barat.

Namun, para ilmuwan tidak yakin wabah tersebut berkembang menjadi pandemi seperti Covid-19, mengingat virus monkeypox ini tidak menyebar semudah SARS-CoV-2.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x