GALAMEDIA - Imbas dari pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Kompleks Taman Bunga Cilame, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengakibatkan RA Nurul Azmi menjadi sering kebanjiran.
Kepala RA Nurul Azmi, Nining Yudianti (43) mengatakan, bahkan akibat proyek tersebut membuat akses menuju sekolah rusak parah, dinding bangunan sekolah retak-retak, dan area bermain anak rusak
"Demi menjaga keselamatan siswa, terpaksa kegiatan belajar mengajar diungsikan ke masjid," ungkap Nining, Jumat 10 Juni 2022.
Baca Juga: Waspada! Gejala Kanker Darah Kerap Tak Disadari Pasien
Menurutnya, sekalipun hujan deras turun, sebelum ada proyek KCIC, sekolah yang berlokasi di RT 07/RW 23 ini tidak pernah kebanjiran .
"Sekarang, setiap turun hujan, sekolah selalu kebanjiran karena drainase yang ada di sekolah rusak oleh tiang pancang kereta cepat," ujarnya.
Selama beberapa kali diterjang banjir, sejumlah dokumen sekolah, alat permainan edukatif, buku-buku, bangku, lemari, printer dan beberapa alat penunjang pendidikan lainnya rusak.
Baca Juga: Kompetisi Inovasi Jawa Barat 2022
"Setelah dihitung, nilai kerugian sekitar Rp50 juta," sebutnya.
Diperburuk lagi dengan semakin banyaknya perumahaan baru di sekitar sekolah. Selama sekolah itu berdiri tahun 2005, sudah tiga kali diterjang banjir besar