Djarot Saiful Hidayat Sentil Anies Baswedan, Minta Pemprov DKI Jakarta Instropeksi

- 22 Juni 2022, 15:15 WIB
Ketua DPP PDIP sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Ketua DPP PDIP sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol/

GALAMEDIA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyentil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan mengevaluasi keberhasilan program untuk rakyat.

"Termasuk dalam ulang tahun itu, kan, harus introspeksi, harus mengevaluasi, apa yang sudah dilakukan oleh Jakarta, apa yang sudah dinikmati oleh rakyat. Apakah janji-janji program pemerintah DKI waktu kampanye itu terwujud?," kata Djarot di sela-sela Rakernas II PDIP, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu 22 Juni 2022.

Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan ini,  beberapa program itu masih belum tereksekusi dengan baik. Rakyat Jakarta justru memperoleh kado pahit saat HUT ke-495 DKI Jakarta.

Baca Juga: Resmi Dilepas, SWJ Ambassador Siap Promosikan Wisata, Budaya, dan Ekraf Jawa Barat

"Kita mendapatkan kado, misalnya, kita kaget, Jakarta menjadi kota yang tingkat polusi yang tinggi se-Asia apa ya, sedunia. Kalau begitu ada sesuatu yang perlu kita evaluasi. Contoh, ada berapa ruang terbuka hijau," sindirnya.

Djarot pun mengkritisi penggunaan kata untuk tema HUT Ibu Kota. Sebab, kata Djarot, kata yang dipakai sebagai moto perayaan ultah tidak cocok dengan Betawi karena acara memakai diksi kolaborasi, akselerasi, dan elevasi.

"Saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-495 Jakarta, yang sekarang berganti istilahnya hajatan Jakarta, tetapi motonya ini, kok enggak cocok sama Betawi, ya. Bahasanya ada kolaborasi, ada akselerasi, ada elevasi," kata Djarot dikutip Galamedia dari Antara.

Baca Juga: 10 Referensi Gaya Rambut Pria Kekinian yang Bisa Buat Kamu Tampil Lebih Keren dan Trendi

Menurut Ketua Badan Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu, acara ultah DKI Jakarta seharusnya memakai diksi sederhana yang bisa dipahami semua kalangan.

'Toh, ultah Jakarta menjadi momen perayaan untuk rakyat. Ini yang punya hajatan, kan, rakyat. Nah, rakyat seharusnya paham, ya. Apa, sih, kolaborasi itu? Oh, gotong royong, kan, begitu ya. Apa, sih, akselerasi itu, oh percepatan. Kan, begitu, ya. Elevasi itu apa, bahasa Betawinya. Apa maknanya? Anda enggak tahu, peningkatan kayak elevator begitu, ya. Peningkatan," kritik Djarot.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x