Harga Jual Ambruk, Petani Porang Dibuat Galau

- 27 Juni 2022, 18:57 WIB
Karena tidak dipanen, umbil porang di wilayah Sumedang malah mengeluarkan bunga.
Karena tidak dipanen, umbil porang di wilayah Sumedang malah mengeluarkan bunga. /Ade Hadeli/Galamedia/

GALAMEDIA - Sejumlah petani porang (iles/amorphophallus muelleri) di wilayah Kabupaten Sumedang dibuat galau.

Situasi itu menyusul ambruknya harga umbi porang serta tidak adanya kepastian pasar. Di tingkat bandar umbi porang hanya dihargai Rp 2.000 per kilogram Itupun untuk umbi dengan kualitas bagus.

"Bulan April-Juni merupakan puncak panen umbi porang. Tapi saat ini harganya sedang tidak bagus, atau hanya dihargai Rp 2.000 per kilo gram," ujar Agus, petani porang, di wilayah Tanjunghurip, Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang, Senin 27 Juni 2022.

Baca Juga: Pengaruh Feminisme dalam Seni Rupa Sangat Kuat, Ini Faktanya

Padahal sebut dia, tahun lalu harga umbi porang sangat tinggi, yaitu dikisaran Rp8.000 - Rp15.000 per kilo gram.

Soal ambruknya harga umbi porang saat ini, mereka tidak mengetahui alasan secar pasti. Hanya berdasarkan informasi yang tersampaikan dari mulut ke mulut, ada yang menyebutkan pabrik pengolahan porang yang biasa menerima pasokan belum buka (terima order).

Selain itu, alasan lainnya karena hampir semua wilayah penghasil porang sedang panen raya.

Baca Juga: Bejat, Ayah di Garut Tega Cabuli Anak Kandungnya yang Masih Dibawah Umur hingga Hamil 5 Bulan

Akibat ambruknya harga umbi porang, akhirnya sebagian besar dari petani terpaksa menunda waktu panen.

Alhasil dari umbi porang yang sudah siap panen itu, sudah ada yang mulai tumbuh tunas, bahkan menghasilkan bunga.

"Harga saat ini tidak sepadan dengan dengan biaya produksi. Karena itu saya lebih memilih untuk tidak memang nyatanna. Biarkan saja, sampai harganya bagus lagi. Toh tidak dipanen juga umbinya tidak bakal hilang, kecuali jika ada yang mencuri," ujar Adel, petani porang di Desa Rancamulya Kecamatan Sumedang Utara.

Baca Juga: Dukung Wirausahawan Muda, PIP Gelar UMi Youthpreneur 2022

Namun begitu, mereka berharap pemerintah bisa membantu kesulitan yang dialaminya itu.

Apalagi mereka mengaku termotivasi oleh gembar-gembor pemerintah yang mengatakan jika umbi porang itu merupakan komoditas ekspor yang menjanjikan.

"Tapi sekarang, fakta yang malah gak laku. Jadi pemerintah harus ikut bertanggung jawab dong," ucapnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x