Naskah Khutbah Jelang Idul Adha 2022: Bicara Soal Pentingnya Menjaga Kebersihan Iman dan Hati

- 30 Juni 2022, 10:27 WIB
 Naskah Khutbah Jelang Idul Adha 2022: Bicara Soal Pentingnya Menjaga Kebersihan Iman dan Hati/freepik.com/wirestock
Naskah Khutbah Jelang Idul Adha 2022: Bicara Soal Pentingnya Menjaga Kebersihan Iman dan Hati/freepik.com/wirestock /

GALAMEDIA - Sebagai salah satu makhluk yang menghuni Bumi, manusia telah dianugerahi memiliki akal dan hati.

Oleh karena itu, manusia juga disebut sebagai makhluk yang sempurna. Namun, akal dan hati tentu harus dijaga agar tercapai keseimbangan dalam menjalani hidup.

Pada artikel ini, akan dimuat naskah khutbah Jumat lengkap tentang Menjaga Kebersihan Hati dan Iman oleh K.H. Fahmi Amrullah Hadzik.

Baca Juga: Letkot Inf Bambang Raditya,M.Han Jabat Dandim 0605 Subang

Simak naskah khutbah Jumat berikut:

اَلْحَمْدُ لِلّهِ . نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ . وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُهُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَي اللهِ . اِتَّقُوْ اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jamaah Jumah Rahimakumullah

Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Haqqa tuqatihi, dengan sebenar-benar takwa menjalankan perintah dan meninggalkan larangan. Janganlah kita sekali-kali meninggalkan dunia ini kecuali dalam keadaan beragama Islam dan khusnul khotimah.

Baca Juga: Spesifikasi Vivo T1 Pro 5G Dibanderol Mulai Rp 4 Jutaan

Jamaah Jumah Rahimakumullah

Dikisahkan bahwa Fudhail bin Iyadh adalah seorang waliyullah. Tetapi pada masa mudanya, Fudhail adalah seorang pencuri dan perampok yang sangat disegani. Suatu hari Fudhail muda hendak menyatroni sebuah rumah. Mencuri ke rumah yang sudah lama ia incar. Maka dengan membawa peralatan, Fudhail mencungkil salah satu jendela di rumah itu.

Setelah berhasil, Fudhail pelan-pelan masuk ke rumah tersebut. Sayup-sayup dari dalam rumah terdengar pemilik rumah sedang membaca Al Quran. Kebetulan yang dibaca adalah surah al-Hadid ayat 16:

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ .. الاية

"Belumkah tiba waktunya bagi orang-orang yang beriman itu untuk tunduk hatinya mengingat Allah"

Baca Juga: Daftar Peserta Lulus UMPTKIN 2022, Cek Pengumuman Resmi UMPTKIN 2022 di Link Ini

Mendengar ayat yang dibaca pemilik rumah, tiba-tiba Fudhail hatinya berdebar, tubuhnya bergetar, linggis yang dia bawa terjatuh seolah-olah ia tidak mempunyai daya kekuatan.

Maka dia pun mengurungkan niatnya untuk mencuri. Dengan sempoyongan dia pulang ke rumahnya. Sampai di rumah, dia mengambil air wudlu kemudian sholat dan bermunajat kepada Allah. Dan hidayah Allah pun datang.

Sejak saat itu Fudhail pun berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan-perbuatannya yang telah lalu. Hidupnya dihabiskan untuk bermunajat. Sampai suatu hari ia memutuskan untuk keluar rumah mencari guru guna mengobati kegalauan hatinya.

Baca Juga: Hujan Salju Melanda Indonesia 7 Agustus 2022 Dampak Bumi Sejajar dengan Neptunus? Simak Penjelasannya

Maka ia pun berusaha mencari guru. Waktu terus berlalu, perjalanan dari satu guru ke guru yang lain suatu saat mengantarkan Fudhail ke kota Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

Ketika di padang Arafah, tak satu doa pun yang dia ucapkan. Hanya tetesan air mata dan tangisan yang dilakukan Fudhail. Ketika satu per satu jamaah meninggalkan padang Arafah, maka Fudhail berdiri seraya berdoa, “Ya Allah, hanya ampunan-Mu yang aku pinta”.

Jamaah Jumah Rahimakumullah

Perjalanan waktu mengantarkan Fudhail menjadi ulama besar. Suatu hari khalifah yang berkuasa saat itu, Harun al-Rasyid, mengundang para ulama untuk datang ke istana memberikan nasihat termasuk Fudhail. Dia belum mengenal wajah dan tidak tahu siapa sang khalifah.

Maka berangkatlah Fudhail dan para ulama menuju ke istana khalifah Harun al-Rasyid. Di tempat acara, satu per satu ulama maju naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyahnya.

Baca Juga: Film Mencuri Raden Saleh Kapan Tayang? Berikut Tanggal, Sinopsis dan Link Trailernya

Halaman:

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x