Hari Bhayangkara Ke-76 , Polres Cimahi Gelar Safari Silaturahmi Kebhinekaan

- 30 Juni 2022, 21:22 WIB
Jajaran Polres Cimahi menggelar Safari Silaturahmi Kebhinekaan dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-76  yang berlangsung di Convention Hall Gedung Cimahi Technopark Jalan Baros, Rabu (29/6) malam.
Jajaran Polres Cimahi menggelar Safari Silaturahmi Kebhinekaan dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-76 yang berlangsung di Convention Hall Gedung Cimahi Technopark Jalan Baros, Rabu (29/6) malam. /Lakami Sri Sundari/Galamedia/
GALAMEDIA - Jajaran Polres Cimahi menggelar Safari Silaturahmi Kebhinekaan dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-76  yang berlangsung di Convention Hall Gedung Cimahi Technopark Jalan Baros Kecamatan Cimahi Selatan, Rabu  29 Juni 2022 malam.
 
Dalam kegiatan tersebut Polres Cimahi  mengundang Al-Habib Muhammd Luthfi Bin ‘Ali Bin Hasyim Bin Yahya. Turut hadir diantaranya Wakapolda Jabar Brigen Pol. Bariza Sulfi, Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan,  Dandim 0609/Cimahi Letkol Inf Hary Novana Andriyas, dan Plt. Wali Kota Cimahi Ngatiyana.
 
Kapolres Cimahi dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Habib Luthfi yang sudah bersedia hadir sebanyak 2 kali di Wilayah Polres Cimahi pada bulan yang sama. 
 
 
"Saya Kapolres Cimahi setingginya, sedalam dalamnya atas bapak dan ibu berkenan hadir dalam acara malam ini dalam rangka Hari ke- 76 Bhayangkara dengan Tema Safari Kemerdekaan. Mengutip dari Surat Qaf ayat 16 yang berbunyi 'Dan sungguh kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya'. Dimana surat tersebut memilik makna bahwasanya ucapan yang kita panjatkan terhadap Allah SWT merupakan Doa, Insya Allah akan diijabah oleh Allah SWT," ungkapnya.
 
"Saya pun mengucapkan terimakasih kepada para tamu undangan yang hadir pada malam hari ini. Saya yakin yang hadir pada malam hari ini semuanya telah berpartisipasi menjaga dan merawat Bhineka Tunggal Ika," ujar Kapolres menambahkan
 
Sementara itu, tausiyah Al-Habib Muhammd Luthfi Bin ‘Ali Bin Hasyim Bin Yahya berisi terkait kebhinekaan.
 
 
"Malam hari ini suatu kehormatan yang luar biasa saya tercengang, bisa kita lihat di Aula ini Bersatu antara sipil, TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, mahasiswa. Dihati dan dibenak saya Indonesia melahirkan kekompakan yang tiada ternilai harganya. Saya meyakini apapun bentuknya hoax yang memecahbelahkan kami insyaallah tidak semudah untuk menggoreng. Karena kita sepakat, dari malam ini kita berani menyatakan NKRI harga mati," tegasnya.
 
Menurutnya, NKRI diperkuat oleh kebhinekaan, peringatan atau ajaran dari Tuhan YME, bahwasannya Tuhan YME telah menciptakan suatu suku bangsa dari keturunan seseorang yang diangkat menjadi manusia baik dan pemersatu.
 
"Kita mempunyai jimat yang sakti yaitu pancasila, kita diperkuat dengan sila-sila yang tercantum didalam pancasila, dan peraturan-peraturan yang ada. Mentalitas, patriotisme dan semangat perjuangan yang diberikan oleh para pendahulu pendiri bangsa, menjadi pedoman untuk NKRI sampai saat ini," tuturnya.
 
 
Apapun bentuknya berita bohong atau hoax yang akan memecah belah kesatuan NKRI, kata Luthfi, tidak akan bisa.
 
"Kita sepakat untuk membela NKRI, karena NKRI diperkuat dengan kebhinekaan yang sudah ada sejak dahulu. Nasionalisme Bangsa Indonesia itu sangat tinggi, bisa dilihat dahulu kita dijajah oleh Belanda selama kurang lebih 350 tahun, namun bisa di hitung hanya beberapa orang yang bisa bahasa Belanda, semua karena mentalitas yang dihasilkan oleh para pendiri-pendiri bangsa terdahulu," bebernya.
 
"Bagaimana merah putih bisa tertanam didalam hati ke seluruh masyarakat Bangsa Indonesia pada masa penjajahan dahulu, dengan luar biasanya para pendiri bangsa turun tangan langsung untuk bisa membuktikan itu semua, dengan pemikiran dan pola pikir pada masa itu, sehingga kita bisa merdeka dari penjajah," tambahnya.
 
 
Dalam kesempatan tersebut, Luthfi juga mengajak  untuk memberi pemahaman kepada anak-anak kita, walaupun Merah Putih tidak berhuruf, lakukan penghormatan karena itu merupakan jati diri Bangsa.
 
"Untuk membangun ekonomi negara Indonesia itu sangat mudah, dengan negara yang agraris justru kita harus menjadi taudalan bagi negara lain, dimana ketahanan pangan berasal dari bangsa sendiri, jangan tergantung terhadap bangsa lain," katanya.
 
"Sering kita jumpai pada saat memperingati HUT Republik Indonesia, banyak orang yang tidak memasang Bendera Indonesia dengan baik atau layak. Salah satu contohnya adalah tiang yang seadanya, dan posisi tidak tegak lurus. Dimana hal tersebut merupakan hal yang tidak semestinya dilakukan oleh masyarakat Indonesia, karena bendera tersebut suatu perjuangan bukan hanya suatu hadiah," ujar Lutfhi.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x