Cacar Monyet Terus Melonjak, WHO Bersiap Umumkan Darurat Global Monkey Pox

- 17 Juli 2022, 14:30 WIB
Kasus Cacar Monyet Terus Melonjak di Puluhan Negara, WHO Bersiap Umumkan Darurat Global Monkey Pox//Kolase olah foto thumbnail Twitter DailyMail
Kasus Cacar Monyet Terus Melonjak di Puluhan Negara, WHO Bersiap Umumkan Darurat Global Monkey Pox//Kolase olah foto thumbnail Twitter DailyMail /

GALAMEDIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengumpulkan kembali komite cacar monyet untuk memutuskan apakah Monkey Pox  akan dinyatakan sebagai darurat kesehatan global.

Badan kesehatan PBB mencatat ada  9.200 kasus Monkey Pox di 63 negara dalam pembaruan terakhir yang dikeluarkan pada hari Selasa.

Inggris mencatatkan 1.735 kasus Monkey Pox antara 6 Mei -  11 Juli tahun ini.

Baca Juga: Jabar Fun Fest, Cara Milenial Kenalkan Sosok Ganjar Pranowo

Angka Badan Keamanan Kesehatan Inggris menunjukkan mayoritas mereka yang terkena cacar monyet adalah warga London, dengan 1.229 di antaranya warga London.

Pertemuan WHO ini akan menjadi yang kedua bagi komite darurat, dengan para ahli akan memutuskan apakah kasus cacar monyet merupakan darurat kesehatan masyarakat yang harus menjadi 'perhatian internasional'.

Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) merupakan  alarm deklarasi formal tertinggi yang dapat dinaikkan WHO untuk penyebaran penyakit seperti cacar monyet.

Baca Juga: Pelaku Tak Segan Lukai Korban, Aksi Kejahatan Jalanan di Kota Bandung Mulai Meresahkan

Pertemuan komite terakhir menemukan bahwa situasi belum mencapai ambang batas tetapi dengan jumlah kasus yang meningkat, badan kesehatan memperingatkan kekhawatiran mereka.

Badan kesehatan PBB WHO dalam sebuah pernyataan menyatakan, “Komite darurat akan memberikan pandangannya kepada direktur jenderal WHO tentang apakah pertemuan tersebut merupakan PHEIC. “

Jika demikian maka pertemuan akan mengusulkan rekomendasi sementara tentang bagaimana mencegah dan mengurangi penyebaran penyakit dengan lebih baik dan mengelola respons kesehatan masyarakat global.

Baca Juga: Tata Janeeta Beri Support Sang Suami, AKBP Brotoseno yang Dipecat dari Anggota Polri, Begini Komentar Netizen

Dikutip dari DailyMail, Minggu 17 Juli 2022, akhir bulan lalu, Dr Sophia Makki, direktur insiden UKHSA menyebut, wabah cacar monyet di Inggris terus berkembang, dengan lebih dari seribu kasus dikonfirmasi secara nasional.

"Kami memperkirakan kasus akan terus meningkat lebih lanjut dalam beberapa hari dan minggu mendatang. Bagi yang menghadiri acara besar selama musim panas atau berhubungan seks dengan pasangan baru, waspadalah terhadap gejala cacar monyet agar dapat dites dengan cepat dan membantu menghindari penularan infeksi,” paparnya.

Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Master Of Puppets Metallica, Kembali Dicari Gara-gara Stranger Things

Saat ini sebagian besar kasus terjadi pada pria gay, biseksual atau mereka yang berhubungan seks dengan pria.

Namun, siapa pun yang pernah melakukan kontak dekat dengan individu dengan gejala juga berisiko lebih tinggi.

Puluhan negara telah mencatat kasus cacar monyet, yang biasanya hanya terpantau di Afrika. Hampir semua infeksi sejauh ini telah diallami  pria yang berhubungan seks dengan pria di luar negeri juga.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 17 Juli 2022 Antam Stabil UBS Naik Mulai dari Rp 501.000 Saja

Komite WHO akan fokus pada tren, efektivitas tindakan dan saran untuk negara dan komunitas yang menghadapi wabah.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers, “WHO terus bekerja dengan negara-negara dan produsen vaksin untuk mengoordinasikan pembagian vaksin, yang saat ini langka."

Pihaknya juga melakukan tindakan untuk menghentikan penularan selanjutnya dan menyarankan penerapan pelacakan kontak untuk membantu melacak dan membendung virus serta membantu mereka yang dalam isolasi.

Baca Juga: Unisba dan Persib Gelar Seminar Kewirausahaan Potensi Sportpreneurship, Zalnando dan Ridwan Bagikan Pengalaman

Tedros menambahkan WHO juga bekerja sama dengan komunitas LGBTQ dan masyarakat sipil untuk membantu 'mengatasi stigma seputar virus'.***

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x