Ini Strategi Jabar Antisipasi Bencana Hidrologis di Lahan Kritis, Ridwan Kamil: Laporkan Jika Ada Lahan Gundul

- 22 Juli 2022, 08:25 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat meninjau kondisi pasca banjir di Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis (21/07/2022).
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat meninjau kondisi pasca banjir di Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis (21/07/2022). /Humas Pemprov Jabar

GALAMEDIA - Sejumlah wilayah di Jawa Barat rawan terjadi bencana alam. Oleh karena itu, Pemda Provinsi Jawa Barat terus bergerak cepat dalam menghijaukan lahan kritis.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya bencana alam hidrologis yang kerap menimpa beberapa wilayah Jabar.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan, dalam masa kepemimpinannya selama tiga tahun sudah menanam 55 juta pohon guna mengatasi bencana alam seperti banjir dan longsor.

Baca Juga: WASPADA! Hujan Guyur Jabar Sepanjang Hari: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Jumat, 22 Juli 2022

"Pemda Provinsi Jawa Barat dalam tiga tahun sudah menanam lebih dari 56 juta pohon untuk mengatasi hal-hal seperti itu, dan akan terus kita lakukan," kata Ridwan Kamil saat meninjau kondisi pasca banjir di Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis kemarin.

"Penanaman mangrove khususnya di laut utara Jabar juga dilakukan karena ada ratusan hektare lahan Jabar yang hilang oleh air laut, serta dilakukan pula upaya-upaya edukasi lainnya," ujar pria yang kerap disapa Kang Emil.

Baca Juga: Makna Asmaul Husna, Adh Dharr, An Nafi, dan An Nur, Ya Allah Jauhkan Kami dari Derita dan Marabahaya

Proses menjaga lingkungan memang menjadi permasalahan bersama. Oleh karena itu ia meminta warga untuk saling bahu-membahu menjaga lahan agar tetap lestari.

"Oleh karena itu kepada masyarakat, mari kita hijaukan lahan-lahan yang terlihat kering. Laporkan kepada Pemprov Jabar kalau menemukan ada wilayah bukit yang gundul. Nanti penanaman bibit bisa kita lakukan," imbau Kang Emil.

"Tentunya ini butuh kolaborasi karena lingkungan bukan hanya urusan negara, melainkan urusan seluruh masyarakat," tuturnya. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x