Ada 16.000 Kasus Cacar Monyet di 75 Negara, WHO Minta Kawasan Asia Tenggara Perkuat Pengawasan

- 25 Juli 2022, 10:34 WIB
Ilustrasi: Ada 16.000 Kasus Cacar Monyet di 75 Negara, WHO Minta Kawasan Asia Tenggara Perkuat Pengawasan
Ilustrasi: Ada 16.000 Kasus Cacar Monyet di 75 Negara, WHO Minta Kawasan Asia Tenggara Perkuat Pengawasan /Freepik/Saiful52

GALAMEDIA - Negara di sejumlah benua sudah banyak yang terjangit cacar monyet. Penyakit monkeypox ini sudah menjadi wabah dan menjadi erhatian internasional.

Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meminta negara-negara di kawasan Asia Tenggara memperkuat sistem pengawasan terhadap penyakit cacar monyet ini.

“Cacar monyet telah menyebar dengan cepat ke banyak negara yang belum pernah mengalami kejadian sebelumnya," kata Direktur Regional WHO Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh melalui keterangan tertulis, Senin 25 Juli 2022.

Baca Juga: Pose BCL Makan Es Krim di Pinggir Pantai Bikin Warganet Dag-dig-dug: Bidadari...

Khetrapal Singh mengatakan upaya antisipasi dapat difokuskan di antara populasi yang berisiko, sebab umumnya temuan kasus terjadi saat hubungan seks sesama jenis kaum pria.

Secara global, lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan dari 75 negara. Empat kasus diantaranya ditemukan di Asia Tenggara, yakni dari India tiga kasus dan satu kasus dari Thailand.

Kasus yang terjadi di India, kata Khetrapal Singh, dialami warga negara setempat yang pulang dari Timur Tengah, sementara di Thailand dialami pelaku perjalanan internasional yang tinggal di negara setempat.

“Yang penting, upaya dan tindakan yang dilakukan terfokus harus sensitif, tanpa stigma atau diskriminasi," katanya.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta 25 Juli 2022: Ini Reaksi Starla Lihat Ayu Selamatkan Niko

Keputusan mengklasifikasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) diumumkan oleh Dirjen WHO Tedros, sehari setelah ia mengadakan pertemuan komite darurat International Health Regulations (IHR) untuk meninjau wabah multi-negara, Jumat (22/7).

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x