Jawa Barat Dinilai Masih Jauh dari Provinsi Layak Anak

- 27 Juli 2022, 19:20 WIB
Aksi Damai Perlindungan Anak di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/7/2022).
Aksi Damai Perlindungan Anak di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/7/2022). /

GALAMEDIANEWS - Ketua Kelompok Masyarakat Peduli Perlindungan Anak (KMMPA) Jabar, Andri Mochamad Saftari mengatakan bahwa tiga belas kabupaten/kota di Jawa Barat bermasalah dengan perlindungan anak.

Mulai dari persoalan pekerja anak, perdagangan anak, eksploitasi seksual, pernikahan anak, peredaran narkoba, anak putus sekolah, stunting dan sejumlah kasus lainnya.

"Kami menagih komitmen dari Pemerintah daerah dan Dewan untuk menyelesaikan persoalan itu secara serius dan komprehensif " ungkapnya Aksi Damai Perlindungan Anak di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Rabu, 27 Juli 2022.

Sejumlah kota/kabupaten tersebut yakni di Bandung, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Cirebon, Indramayu, Karawang, Sukabumi, Garut, Ciamis dan Banjar.

Menurutnya selain masalah putus sekolah dan stunting ada persoalan serius yang kami temukan dilapangan.

Baca Juga: Pamer Foto Seksi di Kolam Renang, Wulan Guritno Bikin Penggemar Berkomentar

"Di Indramayu kasus menonjol perdagangan anak, eksploitasi anak secara ekonomi. Sukabumi kasus kejahatan seksual dan kuningan dengan penyalahgunaan narkoba, " ujarnya.

"Bagaimana akan menghadirkan generasi yang cerdas dan hebat, jika setiap hari hak mereka tak terlindungi," katanya.

Andri menjelaskan dari sisi regulasi sudah jelas, upaya bersama perlindungan anak sesuai amanat Undang Undang Pasal 20 Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x