Hasil Survei Pilkada Solo, Elektabilitas Gibran Melonjak 307 Persen

- 23 Juni 2020, 20:48 WIB
 Peneliti utama lembaga survei
Peneliti utama lembaga survei /Tok Suwarto/


Selama satu semester terakhir ini, khususnya saat terjadi pandemi Covid 19, menurut Dr. Suwardi, mesin politik Gibran bergerak cepat melalui kegiatan sosial kemanusiaan.

Hasilnya pada Januari 2020 putera Presiden Jokowi itu tingkat elektabilitasnya melonjak sebesar 40,4 persen menjadi 53,4 persen.

Sebaliknya elektabilitas Achmad Purnomo hanya naik tipis menjadi 46,6 persen, diduga di antara penyebabnya pasangan Balon yang diusung DPC PDIP Kota Solo itu dikabarkan minta mundur dari pencalonan.

Berdasarkan analisa peneliti utama "Solo Raya Polling", faktor yang meningkatkan elektabilitas Gibran selama pandemi Covid 19, karena  mesin politik Gibran terus bekerja di antaranya dengan membagi sembako dan blusukan ke kampung - kampung.

Baca Juga: Jelang Bebas Seorang Warga Binaan Malah Pesan Narkotik dari Rutan

Sedangkan mesin politik Achmad Purnomo tidak memanfaatkan situasi pandemi ini untuk bekerja secara masif.

Meskipun elektabilitas Achmad Purnomo kalah dari Gibran, Dr. Suwardi menyatakan, Wakil Wali Kota Solo petahana itu masih memiliki daya tarik kuat di kalangan warga Kota Solo.

Mengutip hasil survei, Achmad Purnomo memliliki yang angka elektabilitas 94 persen, hanya kalah tipis dengan Gibran dengan angka elektabilitas 99 persen. Posisi elektabilitas di bawah kedua Balon tersebut adalah, Teguh Prakosa (74 persen) dan Ketua DPRD Surakarta Budi Prasetyo (39 persen).

“Angka elektabilitas di atas 90 persen itu menunjukkan, popularitas Gibran dan Achmad Purnomo sudah sangat matang. Saya melihat, angka elektabilitas  yang dibutuhkan seorang bakal calon dalam Pilkada adalah 80 persen," sambungnya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Pedagang di Cimalaka Sumedang Wajib Swab Test
Menyinggung kesahihan survei yang dilakukan "Solo Raya Polling", Suwardi menegaskan, survei yang dilakukan 14 - 20 Juni 2020 dengan populasi survei penduduk Kota Solo diambil dari nama yang terdaftar di DPT Pemilu  2019.

Penarikan sampel menggunakan teknik cuplikan random sampling dengan kerangka sampel DPT TPS pada titik lokasi survei (TLS) dan distribusi TLS dilakukan dengan memperhatikan sebaran wilayah. Jumlah titik lokasi survei sebanyak  126 TLS dengan jumlah responden di masing - masing TLS 8 orang.

“Jadi jumlah seluruh sampel sebanyak 1.008 responden. Besaran sampel ini memenuhi kriteria tingkat signifikansi pada posisi 95 persen dengan kerapatan tinggi, 50 banding 50 dan dengan margin error 3,5 persen,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x