Dosen UNS Gagas Layanan Kefarmasian Berbasis Aplikasi Daring

- 25 Juni 2020, 14:19 WIB
Yeni Farida S.Farm., M.Sc., Apt. (istimewa)
Yeni Farida S.Farm., M.Sc., Apt. (istimewa) /

GALAMEDIA - Pelayanan apotek diingatkan untuk tidak hanya berorientasi pada produk atau sekadar menjual obat saja. Tetapi, pelayanan harus berorientasi pada pasien.

Hal itu disampaikan Dosen program studi (Prodi) farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Yeni Farida S.Farm., M.Sc., Apt.

Ia menyatakan, merujuk pada Permenkes No.73 tahun 2016 tentang Standar Kefarmasian di Apotek, seorang apoteker harus mengutamakan pelayanan dengan prinsip pengobatan rasional. Bahkan harus mencegah terjadinya medication error untuk menjamin keamanan pasien.

Baca Juga: Bruk! Atap Pasar Burung Cipinang Ambruk Menimpa Seorang Pekerja

Yeni menyampaikan hal itu terkait dengan gagasannya tentang telepharmacy atau farmasi jarak jauh berupa layanan kefarmasian berbasis aplikasi daring. Layanan diharapkan menjadi alternatif dan peluang besar bagi pelaku kefarmasian di masa new normal.

"Di masa new normal, masyarakat harus sudah terbiasa untuk melakukan pembatasan interaksi langsung yang dimulai dengan masa pembatasan sosial berskala besar," tutur dia, Kamis 25 Juni 2020.

Sehingga, lanjutnya, layanan berbasis aplikasi daring memiliki potensi besar untuk diterapkan. Dengan bentuk layanan itu, setiap apotek dapat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, sekaligus mengupayakan peningkatan di sisi bisnis.

Baca Juga: Lama Tak Bermain, Robert Ungkap Kondisi Terkini Para Pemain Persib

Penerapan layanan telepharmacy, sambung Yeni, antara lain berupa pemberian informasi obat. Termasuk di dalamnya informasi mengenai makanan atau minuman dan aktivitas yang disarankan.

Selain itu, juga informasi tentang hal lain yang perlu dihindari dalam mengonsumsi obat. Tak terkecuali layanan konseling kepada pasien, pemantauan kepatuhan pasien, serta efek terapinya.

"Keharusan interaksi itu merupakan tantangan tersendiri bagi apoteker ketika memasuki masa new normal, di saat masyarakat semakin leluasa beraktivitas dan memungkinkan peningkatan pengunjung atau pasien ke apotek," terang Yeni.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x