Siap Jadi Tsar Rusia, Putin Langgengkan Kursi Presiden Hingga 83 Tahun

- 29 Juni 2020, 10:18 WIB
GalamediaNews
GalamediaNews /

GALAMEDIA - Kekhawatiran muncul terkait kecurangan pemilu, menyusul referendum konstitusi yang secara kontroversial akan memungkinkan Presiden Rusia Vladimir Putin  memerintah hingga usia 83 pada tahun 2036.

Berdasarkan referendum baru calon presiden dapat kembali mencalonkan diri tanpa menyertakan keterangan masa jabatan sebelumnya. Pemutihan masa jabatan lama membuat Putin lolos dari pembatasan masa jabatan. 

Baca Juga: Heboh Insiden Bendera Dibakar, Elektabilitas PDIP Masih Paling Moncer

Dokumentasi terbaru menunjukkan warga Rusia mendatangi tempat pemungutan suara di tengah pandemi. Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Senin (29 Juni 2020) hasil pemungutan suara yang diputuskan per 1 Juli bisa membuat Putin memerintah dua periode lagi.

Masa jabatan Putin saat ini baru akan berakhir pada tahun 2024. Terpuruknya ekonomi Rusia akibat corona  dan penurunan harga minyak membuat popularitas Putin meluncur ke angka 59 persen atau terendah sejak menjabat  presiden tahun 2000. Namun kecil kemungkinan hasil referendum tak mendukung Putin.

Baca Juga: Mulai 1 Juli, Pejabat Pemkot Tangsel Wajib Berkampanye Gunakan Masker di Medsos

Laporan menyebut sejumlah warga dapat memilih dua kali yaitu secara online dan manual. Ada juga klaim yang mengkhawatirkan adanya kewajiban bagi pegawai negeri untuk melakukan pemungutan suara antara 25 Juni dan 1 Juli.

Mereka dilaporkan takut kehilangan pekerjaan jika tak memilih ‘dengan benar'. Bonus berupa flat baru, mobil, bahkan panci dan wajan secara terbuka ditawarkan bagi yang memilih. Ada juga voucher makanan, tiket museum, restoran hingga parkir bebas.

Baca Juga: Ulla, Perempuan yang Mengakhiri Penantian Titel Juara Liverpool

Beberapa outlet media menayangkan total exit poll dukungan bagi Putin yang mencapai 78,6 persen. Wartawan TV Pavel Lobkov dari saluran independen Dozhd menyebut dirinya dua kali memberikan suara. Pernyataannya membuat pihak  berwenang membatalkan semua suara dalam kotak suara yang digunakan Dozhd.

Sementara itu musuh politik Putin yang juga aktivis antikorupsi, Alexei Navalny mengatakan, "Semua telah berakhir. Sistem penghitungan menghitung dua suara. Jelas dengan cara ini dari setiap pegawai negeri akan ada 30 suara yang mendukung (Putin)."

Baca Juga: Anggun, Masuk Peringkat 100 Artis Favorit Masyarakat Prancis

Jika perubahan konstitusi resmi  diberlakukan Putin secara hukum berhak mencaonkan diri untuk dua periode lagi sampai usia 83. Putin juga bertekad melarang pernikahan sesama jenis dan menjadikan iman kepada Tuhan sebagai bagian dari konstitusi.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x