Ancaman Jokowi Reshuffle Kabinet Bukan Hal Baru, Masalah Ini Bakal Kembali Sunyi

- 29 Juni 2020, 15:32 WIB
Presiden RI, Joko Widodo. (foto: Twitter @jokowi).
Presiden RI, Joko Widodo. (foto: Twitter @jokowi). /


GALAMEDIA - Kemarahan Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat Kabinet  di Istana Negara pada Kamis (18/6/2020) bukanlah sesuatu yang baru. Ancaman Reshuffle juga bukan suatu yang baru.

Hal itu diungkapkan Pengamat Politik Ray Rangkuti dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/6/2020). Menurutnya, sejak periode pertama, Jokowi juga sering mengancam Reshuffle para Menterinya. Namun, ancaman itu hanya berlalu begitu saja.

“Biasanya hanya berlaku sesaat dan setelah itu akan kembali sunyi. Kalaupun Reshuffle dilakukan, tak selalu seperti yang dimarahkan,” kata Ray.

Baca Juga: Tersandung Narkoba, Bintang FTV Ridho Ilahi Dibekuk Aparat Polisi

Oleh karena itu, kata Ray, sepuluh hari setelah Jokowi menunjukan sikap kemarahannya, para Menteri bersikap biasa. Yang baru dari kemarahan Jokowi tersebut adalah videonya yang baru diunggah sepuluh hari setelah berlangsunganya rapat kabinet.

“Mungkin karena itu pulalah, rekaman pidato tersebut akhirnya diunggah ke media sosial resmi istana justru setelah 10 hari berlalu. Kalau ada yang baru, unggahan inilah yang baru. Yang menandakan bahwa kemungkinan belum ada perubahan signifikan dalam kinerja kabinet,” jelas Ray.

Menurutnya, lambannya kinerja kabinet tidak bisa menyalahkan para Menteri. Sebab, Jokowi sendiri selalu menekankan kepada kabinetnya agar tidak membuat masyarakat gaduh dan panik saat pandemi Covid-19. Bahkan dikesankan sebagai sesuatu yang biasa dan akan dapat dilalui dengan cara biasa yang dimodifikasi.

“Sejak awal Presiden menyatakan bahwa covid 19 telah masuk ke Indonesia, kesan menghadapinya dengan cara biasalah itu yang umumnya tertanam dibenak banyak orang,” ujarnya.

Baca Juga: Kwak Dong Yeon Gembira Jadi Orang Gila di 'It's Okay to Not Be Okay'

Ia menilai, Jokowi tidak akan mereshuffle kabinetnya dalam waktu dekat. Reshuffle diduga akan dilakukan pada Desember 2020.

“Jadi ada kemungkinan Reshuffle ini akan dilakukan setelah satu tahun masa priode kedua beliau. Oktober 2020 depan adalah masa satu tahun priode itu. Jadi, besar kemungkinan reshufflenya akan dilaksanakan sekitar Desember atau awal Januari,” ujarnya.

“Saya kira faktor reshufflenya bukan saja karena kelambanan kinerja kabinet merespon wabah covid 19 tapi memang soal kinerja mereka umumnya sejak hari pertama dilantik sebagai menteri,” kata Ray menambahkan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x